h. Tanda-2 orang percaya

Minggu akhir Januari 2005 Gideon lengkap sekeluarga ke GKB. Motivasi ke GKB karena ingin menguji, apakah Samuel masih kesurupan atau tidak, disamping memang pada saat itu eyang kakung maupun eyang putrinya ada di GKB. Ada rasa tidak enak kalau tidak ke GKB. Gideon seperti biasa duduk bersama Samuel dan Stevanie serta mamanya. Dan di tengah–tengah kebaktian kembali Samuel bermanifestasi. Tangan beberapa kali mencakar-cakar ayahnya, matanya liar sambil memaksakan diri berdiri akan keluar dari ruang kebaktian. Gideon berusaha mencegah, sehingga terjadi tarik-menarik tubuh Samuel.

Akhirnya ketika saat berdoa Gideon membawa Samuel keluar dari gereja. Dan setelah keluar, Gideon mengolesi Samuel dengan minyak urapan pada kedua telinganya, sambil menengking di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Samuel mengadakan perlawanan fisik, meronta berusaha melepaskan diri dari pegangan tangan ayahnya, sambil mengancam akan terjun ke bawah ( mereka di lantai 2 ). Namun Gideon berusaha dengan keras tidak melepaskan pegangan tangannya sambil terus menengking keluar kuasa kegelapan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sampai akhirnya kurang lebih 10 menit kemudian, Samuel sadar kembali.

Dan setelah waktu kebaktian selesai, dengan sengaja Gideon memohon eyang kakung dan eyang putri Samuel menemui di teras bawah. Gideon sampaikan apa yang terjadi pada Samuel saat kebaktian berlangsung, dan mengapa selama ini mereka ke gereja yang lain.

Tidak banyak yang beliau sampaikan kecuali pendapat bahwa hanya di GKB inilah yang benar-benar jalan keselamatan, dengan mengisahkan beberapa individu yang mempunyai kesaksian tentang GKB, ataupun Rsl. Dist. Tan Bian Sing.

Beliau juga mengatakan perihal siapa yang diberi tugas dan wewenang oleh Tuhan Yesus ketika masih di dunia dahulu. Dengan jelas dan gamblang serta tertera di dalam alkitab bahwa Tuhan Yesus mendelegasikan tugas kepada para Rasul waktu itu. Beliau mengatakan, “ Tuhan Yesus mengatakan kepada para Rasulnya waktu itu, barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku” ( Lukas 10:16 )

Tetapi dalam rangkaian ayat-ayat sebelumnya khususnya pada pasal 10 ayat 1 perikopnya adalah “ Yesus mengutus tujuh puluh murid “ bukan 12 Rasul. Dan apakah ke tujuh puluh murid itu kelak akan menjadi rasul semua ?. Dan kalau di lihat pada ayat 9 Tuhan Yesus memerintahkan kepada ke 70 murid, “ dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada disitu dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu.”

Apalagi kalau melangkah pada ayat 19 masih bab yang sama, Tuhan Yesus mengatakan, “ Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu,”

Pada bagian lain mengenai pengutusan para Rasul memang Tuhan Yesus mengatakan, “ Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku ia menyambut Dia yang mengutus Aku ” . dengan jelas Tuhan Yesus mendelegasikan kepada ke 12 Rasulnya waktu itu. Mari kita lihat pada pasal yang sama tetapi pada ayat yang terdahulu. Pada ayat 1 jelas Tuhan Yesus mengatakan, “ Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.”

Kemudian pada ayat 8 masih pasal yang sama Tuhan Yesus berpesan kepada 12 Rasulnya, “ Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan,…. “

Pada injil Yohanes pasal 13 ayat 20, Tuhan Yesus mengatakan, “ Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Ku-utus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku ”. Dan kalau direnungkan mengenai ayat ini, tidak dijelaskan kepada siapa saja Tuhan mengutus. Bisa kepada ke 12 Rasulnya dan bisa juga 70 muridnya yang lain.

Dan pada ayat 14-15 masih pasal 13 dikatakan, “ Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu: sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Ku perbuat kepadamu ” Ayat ini mengingatkan kita contoh yang Tuhan berikan saat dibaptis selam oleh Yohanes Pembaptis. Dan Allah Bapa di Sorga berkenan, dan mengapa tauladan Tuhan Yesus mengenai baptis selam ini tidak di ikuti orang-orang yang percaya ? agar Allah Bapa berkenan atas apa yang kita tauladani dari Tuhan Yesus Kristus ?. Mari kita lihat ayat 17 masih pasal 13 dikatakan oleh Tuhan Yesus, “ Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya,.. “

Dan kepada siapa lagi Tuhan Yesus mengatakan perihal penyambutan Tuhan ?. Mari lihat Lukas 9:48 dikatakan, “ dan berkata kepada mereka:” Barangsiapa menyambut anak ini di dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku,…. “

Lebih jelas lagi dalam Yohanes 20:21 di katakan, “ Maka kata Yesus sekali lagi: “ Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan pada ayat 23 dikatakan, “ Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada. “ ini yang dikatakan Tuhan Yesus ketika sudah bangkit dari kematian-Nya. Kepada siapa ?,.. Apakah hanya kepada para Rasul yang saat itu tinggal 11 ? ( Thomaspun saat itu tidak bersama-sama mereka )

Mari lihat ayat 19, disitu dijelaskan mengenai berkumpulnya murid-murid Yesus disuatu tempat dalam keadaan terkunci. Dalam injil Lukas 24:36-49 perikopnya adalah “ Yesus menampakkan diri kepada semua murid “. Dan tidak semua murid-murid Yesus menjadi Rasul bukan ?. Murid Yesus yang bernama Kleopas dijumpai Tuhan Yesus Kristus di dalam perjalanan yang kemudian menjumpai ke 11 murid Yesus di suatu tempat ( Lukas 24:13-33 ).

Justru pada Markus 16:14-18 Tuhan Yesus secara khusus menampakkan diri kepada ke sebelas muridnya ketika mereka sedang makan. Pada ayat 15-18 dikatakan, “ Lalu Ia berkata kepada mereka:” Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan di hukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Dan pada Markus 16:20 dikatakan, “ Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”

Andaikan,.. ya andaikan demikian Gideon merenung dan berkata pada diri sendiri, andaikan Markus 16:20 ini di cerna labih dalam lagi, ditelaah dengan hati bersih, ooh,.. alangkah indahnya. Kalimatnya sebenarnya sederhana tidak berbelit-belit, sehingga sangatlah luar biasa kalau tidak mengerti maksud dari tulisan tersebut.

Tuhan Yesus Kristus turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Dan tanda-tanda yang dimaksud Tuhan Yesus sangat jelas bisa di telaah pada Markus 16:17-18. Langit dan bumi boleh berlalu tetapi firman Tuhan tidak akan berlalu, firman Tuhan adalah ya dan amin.

Seorang pengusaha mendirikan Sekolahan “ Anu “. Dia rekrut beberapa “ guru ” untuk mengajar para anak-anak disekitar rumah pengusaha itu. Dia beri wewenang kepada guru-guru tersebut, dia beri tanda-tanda khusus, dia bekali dengan kemampuan serta pengajaran-pengajaran yang diberikan guru tersebut agar tidak menyimpang dari kehendak serta keinginan sang pengusaha. Dan seiring dengan berjalannya waktu para guru tersebut “ punah “, sementara banyak para murid yang haus dan lapar akan pengajaran para guru.

Kemudian muncul sekelompok orang yang menamakan “guru “ sebagai penerus guru yang lama. Mereka kumpulkan anak-anak didik untuk diberikan pengajaran. Akan tetapi predikat “ guru “ tidak disertai tanda-tanda sebagaimana guru yang terdahulu. Kemudian ada juga sekelompok “ pengajar “ yang merasa berkewajiban meneruskan pengajaran yang pernah diberikan kepada para murid. Mereka memang bukan “ guru “ tetapi mereka memikili tanda-tanda sebagaimana yang pernah dimiliki guru-guru yang terdahulu. Siapakah diantara mereka yang berkenan di hati sang pengusaha ?

Memang dalam Matius 10:1-8 secara spesifik Tuhan Yesus memanggil 12 murid yang kemudian dikatakan Rasul, dan Tuhan Yesus memberikan kuasa. Dan kuasa dari Tuhan Yesus tetap melekat di dalam diri para Rasul ketika mereka masih berada dalam kebenaran Tuhan. Kalau menyimpang maka tidak mempunyai kuasa lagi.

Dan dalam Matius 28:20 Tuhan Yesus kepada ke 11 murid-Nya mengatakan, “ dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…….“ Apa yang diperintahkan Tuhan Yesus ? Adalah memberitakan Injil kepada segala makhluk. Yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, dan yang tidak percaya akan dihukum ( bandingkan dengan Markus 16:15-16 )

Dalam Kisah Para Rasul 1:2 kembali dinyatakan bahwa Tuhan Yesus spesifik memberi perintah-Nya kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya

Yang akan diselamatkan adalah yang percaya kepada pemberitaan mereka. Dan yang percaya ada tanda-tandanya ( Markus 16:17 ). Marilah kita bertanya kepada Tuhan kalau belum ada tanda-tanda yang menyertai kita. Apakah kita memang kurang percaya ?

Dan Gideon tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya menyerahkan kepada Tuhan Yesus mengenai segala sesuatu yang menjadi sikap dan pendapat eyang kakung dan eyang putri Samuel.

Teruskan,….

Tuhan Yesus memberkati.

Tinggalkan komentar