h. Mempertaruhkan sekolah.

Hampir seminggu Wilbert tidak masuk sekolah. Beberapa hari memang terjadual mengikuti latihan Paskibra, tetapi hari-hari yang lain karena sesuatu yang secara akal manusia sungguh tidak bisa dicerna. Gideon sebagai orang tua dan juga sebagai imam keluarga mengambil sikap yang tidak popular bagi manusia. Ia justru dukung Wilbert agar mengikuti apa kata Tuhan sepanjang yakin bahwa yang di ikuti adalah Tuhan Yesus Kristus asli, bukan yang palsu.

Wilbertpun kini tidak lagi membicarakan sekolah dengan Tuhan Yesus khususnya ketika Tuhan Yesus memanggil untuk mengikuti-Nya. Wilbert sangat percaya bahwa masa depannya tidak tergantung pada sekolahnya tetapi tergantung pada Tuhan, walaupun demikian ayahnya meminta agar tetap menggunakan hikmat dan makrifat dari Tuhan Yesus agar setiap langkahnya tidak masuk kedalam jebakan kuasa kegelapan. Karena Alkitab mengingatkan akan adanya tipu daya iblis dan pengikutnya yang menyamar sebagai malaikat terang. Beberapa kali Tuhan mengingatkan agar waspada dan senantiasa berjaga-jaga. Iblis berkeliling seperti singa yang kelaparan menunggu umat Allah lengah.

Bila waktunya memungkinkan ayahnya meminta agar Wilbert menghubungi kawan sekolahnya menanyakan pelajaran apa yang diberikan oleh gurunya. Berusaha mempelajari pelajaran yang sudah diajarkan bagi kawan-kawannya. Percaya itu bagus tetapi tetap harus disertai dengan perbuatan. Karena percaya tanpa berbuat sama saja dengan menipu diri sendiri. Di contohkan sesuatu yang sangat sederhana. Orang percaya bahwa segelas air minum bisa membuat seseorang hilang hausnya. Tetapi kalau ia tidak bertindak mengambil air itu maka ia akan tetap haus sekalipun didekatnya ada air minum. Ia akan merasa tidak haus lagi ketika ia berbuat sesuatu, ia mengambil air itu dan meminumnya maka dahaganyapun hilang.

Di contohkan pula perihal Abraham seperti apa yang dikisahkan dalam Alkitab. Secara manusia sulit dipahami permintaan Tuhan atas Abraham yang diminta mengorbankan anaknya. Tetapi Abraham mampu menempatkan dirinya dibawah kaki Tuhan sehingga apa yang Tuhan perintahkan ia lakukan sekalipun dengan hati pedih, pilu dan mungkin dengan gemetar. Ia mengasihi Iskak anaknya. Itu adalah pasti. Pastilah ia tidak tega menyakiti anak yang dikasihinya, tetapi Abraham harus tempatkan Tuhan diatas segala-galanya.

Sebelum masing-masing masuk ke kamar untuk istirahat, kembali Gideon bertanya :
“ Wilbert,.. bagaimana dengan hari esok ? Apakah Tuhan akan kembali mengajak rohmu ? “

Wilbert berdiam diri sejenak, kemudian berdoa kepada Tuhan memohon jawaban atas pertanyaan ayahnya. Sebentar kemudian ia membuka mata dan menjawab, “ Benar pah,.. besok Tuhan akan membawa roh Wilbert entah kemana “
Dan ayahnya menjawab : “ Tempatkan Tuhan diatas segala-galanya, tetapi jangan lupa uji terlebih dahulu, agar jangan masuk ke dalam perangkap tipu daya iblis dan kawan-kawannya. “
“ Iya pah “ jawab Wilbert pendek.

Tuhan yang dahulu, sekarang dan yang akan datang tidak pernah berubah. Tuhan adalah Bapa YHWH yang harus ditemparkan di atas segala-galanya. Dan ketika Gideon nyaris tidur, ia ingat apa yang pernah dikatakan mertuanya mengenai keyakinannya.
“ Jangan lihat orangnya, tetapi lihat Firman Tuhan yang disampaikannya “ itu beberapa kali disampaikan mertuanya. Kemudian kembali dikatakan, “ Kalau lihat orangnya sayapun tidak sreg “.

Gideon tidak suka berbantah-bantah apalagi dengan mertuanya, tetapi hal itu tidak berarti bahwa dirinya tidak punya prinsip. Justru prinsipnya itulah yang menjadi persoalan antara dirinya dan mertuanya. Ia senantiasa sampaikan kepada siapapun bahwa sekarang ini ia hanya mencari perkenan Tuhan, bukan perkenan manusia. Ia hanya mengandalkan Tuhan saja, dan tidak lagi mengandalkan manusia.

Ia juga memiliki prinsip bahwa hamba Tuhan haruslah hidup kudus. Kalau hamba Tuhan jatuh kedalam dosa apalagi dengan sengaja mendekatkan diri pada dosa maka sekalipun yang disampaikannya adalah Firman Tuhan tetaplah harus diuji kembali apa maksud yang sebenarnya. Iblispun tahu isi Alkitab, tahu Firman Tuhan dan ia biasa menggunakan Alkitab justru untuk menyesatkan umat manusia. Ingat saat manusia pertama jatuh kedalam dosa bukankah iblis yang menggunakan tubuh ular juga menggunakan Firman Tuhan ? Tetapi dibalik Firman Tuhan yang disampaikan iblis ada rencana jahat dengan cara memutar balikkan maksud Tuhan memberikan Firman itu kepada manusia pertama.

Hamba Tuhan yang tidak hidup kudus bagaimana bisa ia menyampaikan berita keselamatan, sementara dirinya sendiri tidak selamat. Jelas dalam 1 Petrus 1:15-16 dikatakan demikian,
( “ Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis : Kuduslah kamu, sebab Aku Kudus “ )

Tuhan menghendaki agar para milikNya hidup dalam kekudusan seluruh hidupnya. Apalagi seorang hamba Tuhan harus hidup kudus terlebih dahulu untuk berani menyampaikan Firman kebenaran. Harus suci pikiran, perkataan, dan perbuatannya. Kalau tidak demikian tidak tertutup kemungkinan dosa hamba Tuhan itu akan tertransfer ke para jemaat yang mendengar apa yang disampaikan hamba Tuhan tesebut.

Juga dalam Ibrani 12:14 dikatakan demikian,
( Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan )

Penyesatan itu memang harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya demikian Alkitab berkata.

Gideon tiba-tiba teringat akan rokok. Ada yang mengatakan bahwa merokok tidak apa-apa, tidak ada hubungannya dengan keselamatan jiwa, tetapi ada juga yang mengatakan sebaliknya. Merokok adalah proses bunuh diri secara perlahan-lahan. Pemerintah sendiri sudah memperingatkan pada setiap bungkus rokok “ Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin “. Banyak yang sudah membuktikan bahwa peringatan pemerintah bukanlah basa basi. Korban sudah berjatuhan demikian banyak, termasuk ayah Gideon yang terkena penyakit kanker paru-paru karena pada waktu mudanya penggemar rokok.

Banyak yang tidak ambil pusing dengan peringatan pemerintah karena akibat yang ditimbulkannya lambat, berbeda dengan yang bersifat cepat orang akan langsung bereaksi cepat. Baygon misalnya ataupun racun tikus. Sama-sama mengancam jiwa. Bedanya yang satu cepat dan yang lainnya lambat. Hasil akhirnya tetap sama. Kematian karena racun.

Ada yang berkilah bahwa menghilangkan kebiasaan merokok bukanlah hal yang mudah, sulit sekali. Sederhana sebenarnya cara menghilangkannya kalau memohon kekuatan Roh Kudus. Atau buatlah suatu gambaran yang ekstreem. Bagaimana bisa mengalahkan setan kalau mengalahkan rokokpun tidak bisa. Maka jangan heran kalau bisa dikalahkan setan dan para pengikutnya, mudah kena tipu daya iblis dan tidak ada kuasa seperti yang dimiliki jemaat gereja mula-mula.

“ Hanya kamu dan keluarga kamu saja di seluruh Indonesia yang kesurupan !,.. yang lainnya tidak ! “ demikian suatu ketika seorang ibu mengatakan pada anak perempuannya. Tentu saja anak perempuannya tidak terkejut atas komentar ibunya. Ia telah banyak diberikan pengajaran yang luar biasa mengenai banyak hal khususnya yang berkaitan dengan peristiwa yang menimpa anak-anaknya.

Ia bersyukur karena itu adalah bukti yang sangat nyata bahwa Tuhan mengasihi dirinya sehingga ia dididik, di hajar, dibentuk sedemikian rupa oleh Tuhan sendiri agar ia jadi seperti sekarang ini. Malahan ia bisa melihat dimana kakinya berpijak dan dimana kaki ibunya menapak. Justru ia menaruh belas kasihan pada ibunya sendiri.

Kalau dahulu ia tidak mengenal sama sekali bagaimana mengusir kuasa kegelapan, sekarang yang seperti itu adalah hal yang biasa. Kalau dahulu ia tidak mengenai bagaimana cara menyembah dalam roh dan kebenaran, sekarang bisa memahami apa yang dimaksud dengan menyembah didalam roh dan kebenaran. Dahulu belum tahu apa dan bagaimana itu nyanyian peperangan rokhani, sekarang sudah terbiasa dengan nyanyian peperangan. Kalau dahulu belum tahu bagaimana cara dan sikap serta kegunaan menyembah Tuhan, sekarang sering melakukan penyembahan kepada Tuhan.

Kalau dahulu menganggap bahwa keajaiban ataupun mujiat hanya bisa terjadi pada Kristen awal ataupun ketika Tuhan Yesus masih menjadi manusia, sekarang melihat ataupun menyaksikan mujizat seperti Kristen awal adalah hal yang sering. Kalau dahulu datang ke pengobatan alternatif ataupun ke paranormal tidak ada beban sama sekali, sekarang setelah tahu siapakah dibalik mereka maka tidak lagi mau datang kepada mereka karena sudah menemukan tabib segala tabib yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Kalau dahulu ia merasa yakin bahwa kutuk keturunan sudah putus ketika baptis dilakukan, sekarang mendapat pengertian bahwa rantai kutuk nenek moyang harus diputuskan dengan cara tersendiri. Kalau dahulu pengenalan akan Tuhan Yesus biasa-biasa saja, sekarang merasakan bahwa Tuhan Yesus demikian dekat. Sangat dekat. Dan masih banyak lagi perbedaan antara dahulu dan sekarang.

Satu pihak merasa dikhianati, tetapi dipihak lain merasa memiliki warna kehidupan yang lebih indah daripada sebelumnya sekalipun tantangan, ujian dan godaan datang silih berganti. Ibarat pohon tiap hari diterpa angin dengan kekuatan yang berbeda-beda. Ada ketika dimana anginnya hanya biasa-biasa saja, ada juga yang dengan kekuatan menengah tetapi ada juga yang beruntun datang bertubi-tubi dengan kekuatan yang menghentak, tetapi akar pohon itu justru semakin menghunjam semakin dalam sehingga justru membuat kuat masing-masing akarnya. Pohon itu semakin kuat ketika akar-akarnya jauh melesat kedalam mendekati mata air sehingga akan mendapatkan makanan lebih banyak lagi dengan harapan segera menghasilkan buah.

Ada perbedaan yang sangat mendasar, atas sikap hati seseorang ketika menghadapi kehidupan ini. Bila sebuah hati menjadi luka, akan mudah diobati ketika menyadari untuk apa dia ada serta untuk siapa dia lakukan segala sesuatu. Bila ia sadar bahwa keberadaannya untuk mempersiapkan diri pada kedatangan Tuhan Yesus Kristus, maka ia hanya mencari perkenan Tuhan Yesus saja. Dan Ia lakukan segala sesuatu untuk menyenangkan hati kekasih jiwanya yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Posisinya menjadi terbalik ketika ia tidak tahu untuk apa sebenarnya dia ada dan untuk siapa segala sesuatu ia lakukan. Hati yang terluka semakin terlunta-lunta dan bahkan semakin menganga sangat menyakitkan ketika dia hanya ingin mencari kehormatan manusia, dia merasa malu bila bertemu manusia, bertemu sesama koleganya karena anaknya sendiri justru membelot tidak menuruti keinginannya.

Dia lupa bahwa anak-anaknya bukanlah miliknya sendiri melainkan titipan Tuhan yang juga memiliki hak untuk menentukan kemana akan pergi. Dia tidak memfokuskan Tuhan Yesus sebagai Anak Tuhan, tidak lagi mencari perkenan Tuhan melainkan mencari perkenan manusia. Mencari kehormatan manusia dan pujian manusia.

Tuhan Yesus memberkati.

2 Tanggapan

  1. saya sangat tertarik dengan kisah nyata diatas. ttg pengimanan thd Tuhan Yesus.
    menurut saya, critanya sangat bagus mengajak kita untuk selalu dekat dengan Tuhan Yesus.

    tp ada yg ganjil ttg cerita diatas.

    Salah satu tujuan dari kedatangan dari Tuhan Yesus yaitu menggenapi Firman Allah. yang artinya (mgkn) menyempurnakan isi dari kitab Perjanjian lama.
    untuk itu, sikap mencontohkan thd Abraham yg mengorbankan anaknya demi Tuhan untuk kehidupan kita saat ini, mgkn kurang tepat rasanya.
    ALASANNYA CUKUP JELAS YAITU 10 PERINTAH ALLAH

    Bagaimana mgkn, Tuhan Yesus memberikan pilihan yg tidak masuk akal dan sulit kepada anak2…

    mau pilih sekolah atau pilih Tuhan 😀
    Kita semuanya tau.. Tuhan Yesus penuh kasih sayang… dan dia TIDAK EGOIS. dia tidak pernah memaksakan kehendak. apalagi meng atas namakan Diri Nya sendiri.

    kalau mmg benar, knp Tuhan tidak memilih setelah jam selesai sekolah???? knp juga harus pada saat jam sekolah roh nya di ajak jalan2????

    Mari sama2 kita berdoa, merenungkan dan membuka hati kita kepada Tuhan Yesus juru penyelamat kita..

    Amin…

    GBU

    • Saudara Peter,.. mungkin sudut pandang saya agak berbeda.
      Apapun argumen saudara, saya sangat hargai.
      Saya sangat percaya dengan otoritas Tuhan, dengan rencana Tuhan atas keluarga saya sehingga saya mengambil langkah taat, sekalipun tidak bisa dicerna dengan akal sehat.
      Alkitab mencatat banyak peristiwa yang tidak masuk akal sehat, namun terjadi oleh karena otoritas dan kuasa Tuhan, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
      Untuk Wilbert yang saat ini tidak melanjutkan sekolah, saya percaya Tuhan akan memberikan yang jauh lebih baik dari pada ketika ia tidak taat dan tetap melanjutkan sekolah.
      Tuhan Yesus memberkati.

Tinggalkan Balasan ke gideonagusswt Batalkan balasan