c. Semakin “bingung”

Kira-kira jam 16.30 Gideon beserta keluarga kembali ke Jakarta. Dan hari Senin 25 Oktober 2004 pukul 04.30 sampai di rumah dengan selamat. Kembali Gideon kumpulkan anak-anak dan istrinya mengucap syukur kepada Tuhan atas peristiwa-peristiwa yang boleh mereka alami. Gideon kembali mengisi pribadi Samuel dan juga WiIbert dan Ragil dengan air surgawi, agar tubuh jasmani menjadi semakin segar dan kuat. Hanya ucap syukur yang demikian besar menggelegar didalam tubuh mereka. Terimakasih Tuhan Yesus. Halleluya. Puji Tuhan.

Sore hari ketika Gideon pulang dari bekerja, dengan penuh semangat Samuel menyampaikan apa yang Tuhan pesankan kepadanya.
“ Pah, besok Samuel agar ke pak De BD, di Jogja, setelah itu ke Semarang “
“ Oh, ya ? “
“ Itu pesan Tuhan pada Samuel “
“ Ya, sudah tinggal dipersiapkan “

Setelah makan sore dan WiIbert serta Ragil selesai belajar, kembali mereka berkumpul doa bersama, menambah tenaga baru dengan memohon air surgawi dilimpahkan kepada mereka sekeluarga. Dan tidak lama kemudian mereka masing-masing istirahat. Tidur.

Pada hari Selasa 26 Oktober 2004 kira – kira pukul 03.00 pagi – pagi sekali Samuel mengetuk pintu kamar ayahnya, minta doa pagi bersama. Setelah doa pagi bersama Gideon minta Samuel bertanya kepada Tuhan sekali lagi kemana akan pergi pagi ini. Dan tidak lama sesudah itu ia menyatakan bahwa Tuhan meminta agar ke Semarang saja. Tidak perlu ke Jogja.

Istri Gideon tiba-tiba menceritakan perihal anjing adik iparnya yaitu H.E yang memperlihatkan perilaku yang tidak wajar. Kemarin sore Samuel tiba-tiba di telpon omnya yaitu H.E agar melihat siapa yang tinggal di tubuh anjingnya. Samuel kemudian mendapat jawaban dan mengatakan bahwa yang tinggal adalah roh serigala yang sangat ganas. Mengapa H.E bertanya kepada Samuel karena Fetra melihat sesuatu yang aneh pada anjingnya tetapi kurang begitu jelas apa, sehingga perlu konfirmasi. Dan ternyata penglihatan Samuel lebih tajam.

Mengapa Tuhan mengubah rencana Samuel, Gideon tanda tanya, tetapi akhirnya ia tahu sebabnya ketika ia menghubungi adiknya di Magelang. Jam 04.30 dihubungi melalui telepon.

Dalam percakapan antara Gideon dan adiknya antara lain H.E mengatakan bahwa kemarin pada hari Senin 25 Oktober baru dari tempat kakaknya di Jogja yaitu mas BD.

“ Mas BD tidak keberatan kami lakukan tumpang tangan untuk membuang kuasa kegelapan,
tetapi bukan karena ingin dilepaskan, melainkan untuk menantang/menguji siapa yang lebih
kuat “
“ Kemudian apa yang terjadi “ Gideon memotong.
“ Urapan api surgawi tidak bisa masuk, malah tumpah ke saya dan Fetra, tubuhnya menolak,
Tuhan mengatakan bahwa urapan tidak bisa masuk sepanjang dia menolaknya,
bahkan tangan AB adik yang paling kecil yang ikut ditumpangkan menjadi kaku dan segera
ditarik. Sepertinya masih ada kuasa gelap yang menyelimuti pribadi AB “
“ Wah, seru “ komentar Darwanto pendek.
“ Saya lihat mata mas BD menjadi merah, nampak jelas guratan pembuluh darah di matanya,
ternyata roh perdukunan masih sangat menguasainya. Mas BD adalah anak pertama. Dan dari
dik Jmd ( suami RR di Kebumen ) mengatakan bahwa banyak ditemukan rajah diatas
lemari ( berupa tulisan-tulisan Arab ). Kemungkinan besar perdukunan didapat dari orang tua “
“ Jadi perjuangan makin berat ? “
“ Yah, akhirnya kami pulang, tetapi sekarang ini saya mendapat karunia baru yaitu roh perkasa
dari Tuhan, yang kami dapatkan ketika sedang mencuci, tiba-tiba Fetra melihat ada malaikat
dalam ujud sinar terang masuk ke dalam tubuh saya.”
“ Pagi ini Tuhan meminta Samuel langsung ke Semarang, tidak perlu ke Jogja “ kata Gideon.
“ Ya, sebaiknya demikian, mas BD perlu banyak kita do’akan agar mau melepaskan roh
perdukunannya, baru Tuhan akan masuk didalam kehidupannya.

Akhirnya Gideon menemukan jawabannya mengapa Tuhan mengubah rencana Samuel.
Dan dengan kereta pagi Samuel berangkat ke Semarang. Sekarang Gideon tidak khawatir lagi tentang anaknya, karena ia percaya Tuhan senantiasa berbicara kepada Samuel banyak hal, apa yang akan dilakukan Samuel. Juga Gideon percaya bahwa Roh Kudus senantiasa menyalut anaknya agar terbebas dari kuasa kegelapan yang senantiasa mengintip kapan Samuel lengah.

Jam 20.00 istri Gideon telpon ke Semarang ke tempat orang tuanya, menanyakan mengenai Samuel, yang membuat Gideon terkejut karena ibunya mengatakan bahwa pada sore itu Samuel memaksa pulang kembali ke Jakarta. Apakah tidak terlalu lelah setelah seharian dalam perjalanan ke Semarang, jam 15.00 sampai tetapi sore harinya kembali ke Jakarta. Istri Gideon nampak sangat gelisah, karena dua hari yang lalu tubuhnya masih bisa dimasuki jin dan glundung pringis. Suaminya berusaha menghibur agar tidak terlalu was-was. Percayakan kepada perlindungan Tuhan. Kalau Tuhan yang menugaskan, pastilah Tuhan akan memberikan perlindungan secara khusus. Dan sebelum mereka istirahat tidur, mereka sekeluarga kerdoa mohon perlindungan khusus dari Tuhan untuk Samuel agar diberikan tubuh yang sehat, dan tidak menemui serangan apapun di saat kesendiriannya.

Rabu dini hari 27 Oktober 2004 Jam 02.30 Gideon bangun dari tidur dan istrinya juga terbangun. Istrinya mengajak doa pagi dan mohon perlindungan khusus kepada Tuhan untuk Samuel. Jam 03.00 Gideon menjemput anaknya di setasiun Jatinegara. Hati Gideon berdebar-debar, cemas, gundah, dan berbagai perasaan tidak menentu. Khawatir kalau kalau terjadi sesuatu atas Samuel. Tetapi ia yakin dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan perlindungan yang istimewa bagi Samuel.

Jam 05.00 Gideon pulang dengan Samuel dalam kondisi yang segar. Terimakasih banyak mereka semua panjatkan ke hadirat Tuhan di dalam doa ucap syukur atas perlindungan khusus yang diberikan Tuhan kepada Samuel. Banyak hal diperbincangkan khususnya apa yang dilakukan Samuel di Semarang. Ia berusaha memohon kepada Tuhan kesembuhan bagi eyang kakungnya yang sulit berjalan, dengan doa dan minyak urapan. Ketika Samuel konfirmasi ke Semarang mendapat jawaban dari eyang kakungnya bahwa kakinya sudah mulai enak digerakkan.

Jam 05.30 kakak Gideon, yaitu mas BD, telepon dari Jogja, menyampaikan sesuatu yang membuat Gideon harus banyak renungkan. Katanya, “ Gideon,.. mohon maaf sebelumnya, tetapi saya harus mengatakan kepadamu, bahwa sekarang ini kamu sedang dipermainkan oleh anak kecil. Ingat ketika kamu masih kecil, kamu sering bikin susah orang tua, maka sekarang kamupun dipermainkan oleh anakmu, tetapi sekali lagi saya mohon maaf, sebaiknya kamu lakukan meditasi. Hal ini saya sampaikan karena saya mengasihi adik-adikku semua.“ Dan Gideon pun menjawab tanpa emosional. “ Baik mas, nanti saya renungkan.

Tidak lama kemudian Gideon menghubungi adiknya H.E di Magelang, menyampaikan apa yang dikatakan mas BD kakaknya untuknya dan H.E mengatakan : “ Mas, jangan mundur, yang keluar dari mas BD adalah roh dukun yang demikian kuat. Tuhan mengatakan melalui Fetra bahwa dukun yang menguasai mas BD kekuatannya sejajar dengan Nyai Roro Kidul dan Tuhan mengatakan pula bahwa yang bisa melepas mas BD adalah mas Dar. Tepatnya begini, “ Soal BD itu urusannya Gideon “. Jadi mas Gideon harus sering berkomunikasi dengan Tuhan mohon kekuatan yang baru untuk menghadapai semua tantangan yang terbentang di depan.” Ada hal lain yang H.E sampaikan, yaitu ketika rekan-rekan doanya H.E memberikan kesaksian bahwa roh yang selama ini membimbing H.E dan Fetra memang benar-benar dari Tuhan. Bukan dari kuasa kegelapan.

Saat Gideon berangkat bekerja, ia renungkan pesan mas BD. Ia coba kupas dan kuliti agar jelas permasalahannya. Kalau dikatakan ia dipermainkan anak ( Samuel ). Dalam hal apa Gideon sebagai orang tua dipermainkan ?.. Apakah menganggap sakit penyakit yang diderita Samuel selama ini adalah sebuah sandiwara atau sebuah permainan belaka ?.

Gideon sebagai orang tua yang juga berlatar belakang paramedis, apakah tidak bisa membedakan mana yang benar-benar terjadi dan yang hanya sebuah sandiwara ?. Atau sudah sedemikian bodohkah ia sehingga dikelabuhi anak ?.. Dan kalau Samuel juga sempat dirawat di Rumah Sakit, apakah dokter juga bisa dikelabuhi Samuel ?.. Berkali-kali Samuel mendapat serangan dahsyat dari kuasa kegelapan dengan berbagai manifestasi.

Ada roh yang meminta Samuel bunuh diri, ada yang memaksa Samuel membentur-benturkan kepalanya di tembok, ada yang minta Samuel mempersiapkan pisau karena akan mendapat serangan dan masih banyak lagi manifestasi yang nampak pada perilaku Samuel. Justru lebih tepat kalau dikatakan bahwa mereka tengah dipermainkan oleh kuasa kegelapan yang senantiasa berusaha merampas Samuel dari tangan keluarganya.

Dan ketika Tuhan Yesus turun tangan membebaskan Samuel, nuansanya sangat jauh berbeda. Apakah ini sebuah kepalsuan ? Gideon pasrah hanya pada Tuhan Yesus Kristus dengan meminta hikmat surgawi. Dia banyak memuji Tuhan, gemar membuka-buka Alkitab, semakin khusuk berdoa dan mengucap syukur, bahkan banyak karunia mereka dapatkan sesudah itu. Dan hal ini diyakini bukanlah suatu permainan anak. Tetapi singkapan Roh Kudus agar semua mengenali siapa lawan anak Allah yaitu Iblis dan kawan-kawannya ( bisa baca kesaksian Mukendi, perjalanan ke neraka oleh Mary Kathryn ), dan kekuatan mana yang bisa mengalahkan kuasa kegelapan.

Kemudian Gideon renungkan pula mengenai permintaan mas BD perihal meditasi. Meditasi ada dua macam. Yang pertama adalah meditasi duniawi dimana mengarah pada pengosongan pikiran, dan jika melakukan hal itu maka kuasa setan pasti akan mengisi kekosongan pikiran itu. Dan kalau yang dimaksud mas BD adalah yang demikian maka mudah diketahui kemana akhirnya. Dan tidak salah lagi bahwa roh dukunlah yang menganjurkan meditasi melalui tubuh kakaknya. Yang pasti bukan meditasi seperti ini yang Gideon harapkan.

Meditasi yang kedua adalah Meditasi Alkitabiah, dimana dilakukan aktivitas mengisi pikiran dengan Firman Allah dan hal itu adalah bagian dari perjalanan dengan Allah sejak permulaan zaman. Kalau ini yang dimaksud kakaknya tentu Gideon akan sangat setuju, karena sebenarnyalah akhir-akhir ini telah di lakukannya dengan intensive.

Meditasi adalah waktu untuk menjelajahi pikiran Dia Yang kita kasihi, untuk mengetahui pikiran dan isi hati-Nya, bagaimana Dia berpikir dan bagaimana hikmat-Nya dan bagaimana jalan-jalan-Nya. Kita akan merasa heran ketika kita mengetahui betapa banyaknya Dia berbicara kepada kita pada saat kita mencapai keheningan di dalam hati kita sehingga kita dapat mendengar suara-Nya.

Firman Allah adalah pintu masuk ke dalam Pikiran Allah dan meditasi adalah lorong untuk masuk ke dalam ruangan-ruangan yang penuh dengan harta karun. Meditasi adalah satu titik pertemuan dengan Allah dan di sini kita dapat mengharapkan pewahyuan, pertumbuhan, dorongan semangat, kuasa dan wawasan untuk peperangan rohani dan kesaksian.

Suatu ketika istri Gideon telepon suaminya mengatakan, “ pah, mama tahu sekarang mengapa tadi malam sekitan jam 01.00 mama tidak bisa tidur dan sangat gelisah memikirkan Samuel. Ia cerita bahwa pada jam itu kereta api tiba-tiba berhenti dan dilakukan berbaikan, karena ada kerusakan yang bisa berakibat fatal. Dan mama tahu juga mengapa Samuel segera kembali ke Jakarta dari rencana 1 – 2 minggu. Samuel mendapatkan penglihatan bahwa aura di sekitar rumah eyang kakung sangat jahat sekali sehingga dikhawatirkan Samuel akan terkena serangan, sehingga Tuhan meminta agar segera kembali ke Jakarta hari itu juga.”

Peperangan belum berakhir, bahkan mungkin akan semakin dahsyat. Tetapi kalau bersama dengan Tuhan siapa yang mampu mengalahkan ?.. Satu hal mereka sekarang ini tengah bergumul didalam do’a agar diberikan karunia dari surga, khususnya agar penglihatan rokhani dipertajam, dibuat lebih peka agar bisa melihat dengan jelas mana yang berasal dari kuasa Tuhan dan yang berasal dari kuasa kegelapan. Ia mohon pula dipertajam telinga rokhaninya agar lebih peka mendengar suara Tuhan, dan memohon hikmat agar bisa mendengar mana suara yang bersumber dari Tuhan dan mana yang bersumber dari kuasa kegelapan.

Rupanya agak sulit bagi kakak Gideon mas BD untuk mengubah pola hidupnya yang lama yaitu yang suka ke alternatif, yang pernah mengantar ibunya memasang susuk, yang suka ke tempat-tempat yang angker, yang masih menyukai kebatinan dan lain sebagainya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. ? Tidak bisakah berubah total menjauhi yang jahat di mata Tuhan, yang tidak mendapat perkenan Tuhan ( bisa di gali di dalam Alkitab – apa yang jahat dimata Tuhan ).

Dan, bersedia menerima hidup baru. Di bersihkan dari belenggu roh-roh kegelapan. Di putus dari rantai kutuk yang berasal dari nenek moyang. Bersedia menerima dengan kesukaan urapan Ilahi dari surgawi. Menyesuaikan kehidupannya agar tidak menyimpang dari Alkitab.

Apakah bahtera GKB bisa digunakan agar bisa sampai kepada keselamatan bersama Tuhan Yesus ?,.. Bisa itu pasti. Tentu dengan catatan sepanjang hidupnya senantiasa berjalan di dalam jalanNya. Jalan yang mana ?,.. Alkitab bisa menjadi cermin, apakah jalan yang ditempuhnya sudah benar atau berbelok.

Peperangan ternyata belum usai,… kekusutan belum terurai,… terus ikuti kisah selanjutnya,…

Tuhan Yesus memberkati.

Tinggalkan komentar