q. Kesabaran yang di uji.

Rabu 2 Maret 2005 pagi-pagi sekali istri Gideon nampak sedih, wajah kusut dan menyimpan duka di hatinya. Ia katakan kepada suaminya bahwa ada uangnya yang hilang. Uang belanja yang diletakkan di suatu tempat ternyata berkurang. Ia nampak masygul. Ya,.. mungkin wanita memang sulit sekali menyimpan perasaannya.

Sepertinya ia mencurigai Samuel yang mengambil. Kemudian Gideon mengajak istrinya bicara dari hati ke hati. Ia sampaikan kepada istrinya demikian, “ Mengapa mesti sedih ?,.. bukankah Bapa kita di Sorga kaya ?,.. Percayalah bahwa kita tidak akan mati kelaparan hanya karena uangnya hilang. Lupakah kita bahwa Yesus telah mati untuk kita. Yesus bukan hanya kehilangan nyawa dan kehormatannya tetapi juga telah tinggalkan kemuliaan-Nya untuk kita. Jangan hanya karena hal-hal yang duniawi kemudian damai sejahtera kita dirampas. Jangan beri kesempatan bagi Iblis mengoyak kehidupan rumah tangga kita.”

Gideon lihat istrinya sudah mulai bisa tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepala, kemudian Gideon menambahkan, “ Jangan tuduh siapapun yang mengambil uang itu sebelum bisa membuktikan !,.. Tuhan itu baik, dan tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Usahakan berperilaku kudus, dan ingat iblis senantiasa mengintip mencari kita lengah. Jangan mudah terpancing. Ingat, !! kita sudah lahir baru, dan sudah harus meninggalkan perilaku apapun yang Tuhan tidak perkenankan. Manusia lama kita sudah mati dan sudah seharusnya dikubur dalam-dalam. Mari kita mencari perkenan Tuhan Yesus Kristus “ demikian Gideon sampaikan pada istrinya, lalu iapun segera ke kamar mandi siap-siap pergi bekerja.

Sesudah mandi Gideon merasa tertegun ketika melihat istrinya yang sudah kembali berseri mengatakan, “ Pah,.. uangnya sudah ketemu, terjatuh waktu si kecil ikut-ikutan naik-naik ke rak. “
“ Puji Tuhan “ jawab suaminya pendek.

Ya,. Seandainya Yulia main tuduh sebelum ada bukti,.. apakah yang dituduh tidak akan tersinggung dan menjadi marah ?. Dan kalau sudah demikian apakah yang terjadi kemudian ?. Maka Iblis akan bersorak kegirangan, karena jebakannya mengenai sasaran. Untunglah Tuhan Yesus senantiasa mengingatkan agar milik-Nya senantiasa berdoa dan waspada, karena iblis selalu mengintip kehidupan anak-anak Tuhan. Menunggu saat yang tepat kapan ia menyerang. Dan berbahagialah mereka yang senantiasa waspada dan menyandarkan kepada Sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus.

Suatu saat ketika Gideon mengadakan doa pagi bersama anak-anak dan istrinya, Samuel nampak sangat dominan. Baik dalam bahasa roh maupun dalam menyanyikan nyanyian. Berlangsung terus hampir satu jam tanpa berhenti dan memang sulit dihentikan. Terus berbahasa roh dan menyanyi sambung menyambung. Gideon sebagai imam agak terkejut dengan kondisi seperti itu.

Ketika dipotong dan dihentikan Gideon untuk menikmati roti perjamuan dan anggur perjamuan, Samuel terus berbahasa roh dan menyanyi, tanpa mau mengikuti imamnya. Saat imam mengatakan agar semua menyembah Dia yang sudah menebus manusia di kayu salib yaitu Yesus Kristus, Samuel tidak melakukannya.

Dan Gideon merasakan ada sesuatu yang tidak wajar. Kemudian Gideon memohon hikmat dan marifat serta pengertian kepada Tuhan Yesus Kristus, siapa dibalik Samuel. Roh Kudus atau kuasa kegelapan yang pura-pura jadi roh kudus. Dari Tuhan Yesus pribadi atau dari kuasa kegelapan yang pura-pura menjadi Tuhan Yesus.
Kemudian Gideon menggunakan bahasa Roh mengimbangi waktu yang digunakan Samuel didalam berbahasa Roh.
Kemudian Gideon mendengar Samuel mengatakan, agar kembali mempersiapkan roti perjamuan dan anggur perjamuan, dan meminta agar semua yang hadir jangan mengulang kesalahan yang sama. Jangan memakan roti perjamuan sebelum Samuel selesai berdoa dan memuji Tuhan.

Saat doa pagi selesai, terasa ada yang tidak wajar, terasa tidak ada damai sejahtera.
Gideon sebagai imam memandang anak-anaknya satu persatu dan kembali memperhatikan Samuel. Namun akhirnya Gideon mendapat dorongan untuk mengatakan kepada Samuel demikian,
“ Hati-hati dengan kuasa kegelapan yang mencoba menyusup ke dalam hati dan
kepikiranmu “
“ Maksud papah ? “ Samuel bertanya sambil mengerutkan kening.
“ Papa katakan hati-hati. Waspadalah. Iblis senantiasa menunggu kita lengah. Dan
ketika kesempatan itu datang maka dengan segera ia merampas hati-kita,
kepikiran kita serta perhatian kita.” Jawab Gideon sangat serius.

Samuel mengangguk-angguk. Kemudian Gideon kembali mengatakan,
“ Roh Kudus sangatlah sopan, tertib dan lembut. Roh Kudus akan masuk dan aktif
saat kita undang. Roh Kudus bukanlah pemarah. Dan menghargai privasi
seseorang. Bagaimana mungkin roh kudus main perintah dan tidak mau
menyembah Tuhan Yesus ?”

Dan yang terjadi pagi itu tersingkap sore harinya, ketika Gideon beserta keluarga keluar dari ruang kebaktian. Samuel tiba-tiba mendapat serangan di dada dan perut sehingga sulit sekali untuk berjalan. Ia berdiri mematung sambil memegang dadanya dan nampak menahan sakit di dada dan perutnya. Dalam kondisi seperti itu Samuel dibonceng motor ayahnya. Sampai dirumah dengan selamat baru Samuel menceritakan kepada ayahnya apa yang terjadi sepanjang pagi hingga sore harinya.

Samuel diantaranya mengatakan:
“ Apa yang papah katakan pagi tadi benar sekali. Ternyata roh yang masuk dalam
diri saya adalah roh kudus palsu dan juga Yesus palsu “
“ Tahunya dari mana ? “ Gideon bertanya sambil memasukkan motor ke garasi.
“ Yang menyuruh Samuel terus berdoa dengan bahasa roh dan menyanyi, terus ku-
uji kebenarannya, ternyata terbukti bahwa bukan Roh Kudus yang asli.”
“ Tahunya tidak asli “ Gideon kembali mengejar dengan pertanyaan.
“ Mulai menyuruh saya ke mana-mana, dan tadi ketika saya mendapat serangan rasa
sakit di dada dan perut roh itu seakan-akan ngeledek, dengan mengatakan, hayo,..
mana bahasa rohmu,.. mana bahasa rohmu “

Apa yang terjadi pada anaknya, membuat Gideon kembali merenung dan merenung. Hikmat dan hikmat yang dari Tuhan Yesus sendiri yang sanggup menelanjangi perilaku iblis dan kawan-kawannya. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus.

Rabu, 9 Maret 2005 ketika Gideon pulang dari bekerja, masih mendapati rumah dalam kondisi berantakan. Ia tidak tunjukkan expresi apapun. Anak-anak masih dalam kesibukannya bermain-main dengan kata-kata dan ungkapan, termasuk Samuel. Si kecil Stevanie sibuk dengan cerita yang susah dipahami pangkal dan ujungnya. Gideon segera membersihkan diri.

Setelah ia mandi segera ia siapkan tempat untuk doa bersama. Dan sambil menunggu yang lain siap ia renungkan kejadian sehari sebelumnya, yaitu Selasa kemarin ketika ia ada di tempat pekerjaannya. Samuel karena ketersinggungannya berebut chanel TV dengan adik-adiknya, serta beberapa kali menonton film kartun maupun non kartun yang ada unsure setannya. Samuel manifestasi lagi, sambil teriak keras ia mengatakan “ mengapa anak ini dibiarkan menonton film setan ? “ demikian Samuel katakan pada mamanya. Adiknya Wilbert bergegas telpon ke kantor ketempat ayahnya memberitahukan bahwa Samuel kemasukan lagi. Kemudian ayahnya menjawab bahwa ia tidak bisa pulang segera karena sore ini ia mengikuti pembukaan SAT di Menteng Prada jam 18.00.

Ayahnya akan berdoa untuk keselamatan dan kemenangan Samuel demikian ayahnya menjelaskan pada Wilbert. Dan beberapa menit kemudian Gideon telpon ke rumah berbicara dengan istrinya, menanyakan kondisi Samuel sekarang ini. Istrinya menjelaskan bahwa sekarang ini ia mulai tenang, tidak usah pulang sudah teratasi demikian istrinya menambahkan.

Malam harinya ketika Gideon pulang ia dapati seisi rumah kecuali Wilbert dan Ragil yang sudah tidur, sedang mengiktui persekutuan doa yang dipimpin ibu Joko dan pak Joko. Baru kurang lebih jam 23.00 persekutuan doa selesai, dan kemudian dilanjutkan ke rumah PT di Rawa Lumbu juga untuk doa malam disana.

Jam 03.00 baru Gideon pulang kembali kerumah. Istrinya terbangun dan menemani suaminya mengecek kerusakan apa yang ditimbulkan kuasa kegelapan melalui tubuh Samuel. Computer tidak bisa hidup lagi. Monitornya rusak, speker hancur berkeping-keping. Puji Tuhan demikian yang keluar dari mulut Gideon berguman perlahan. Ia masih bisa bersyukur sekalipun Komputernya masih tergolong baru dan masih sangat dibutuhkan oleh anak-anaknya tidak bisa digunakan lagi. Ia katakan pada istrinya bahwa Tuhan sedang menguji kesabaran mereka.

Semakin melelahkan,.. tetapi terus ikuti kisah ini,..

Tuhan Yesus memberkati.

Tinggalkan komentar