b. Nama yang berkuasa.

Kamis 16 Desember 2004 pukul 11:15 tilpon berdering dan ternyata Samuel yang tilpon ayahnya. Samuel dengan nada cemas mengatakan, “ pah,.. sekarang sedang diserang. Kepada Samuel sakit sekali “
Ayahnya menjawab, “ minum air urapan “
Tidak ada jawaban, hanya terdengar bunyi,.. herrrr, herrrr,.. panjang. Kemudian Gideon segera ke ruang khusus berdoa kepada Tuhan agar kuasa kegelapan yang sedang menyerang Samuel dihancurkan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Kemudian Gideon telpon kerumah. Yang mengangkat Ragil. Dia katakan bahwa mas Samuel mendapat serangan dan sekarang sedang ditangani mamanya. Kemudian istri mengambil telpon mengatakan, “ tolong doa dari situ pah, agar Samuel segera memenangkan peperangan “. Suaminya mengatakan, “ Iya mah,.. tadi sudah berdoa secara khusus, bagaimana bisa mengatasi ? “
“ Bersama Tuhan Yesus pasti bisa mengatasi “ jawab istrinya yakin.

Di tempat pekerjaannya Gideon segera mencari Patrianto sahabatnya. Dan setelah bertemu segera sampaikan apa yang terjadi dirumah yang menimpa Samuel. Mereka berdua segera ke mobil untuk berdoa khusus. Di iringi dengan nyanyian rokhani yang distel di tape mobil, kedua orang ini berdoa menyerahkan segala sesuatunya ke dalam rencana Tuhan Yesus Kristus. Dan setelah doa usai, kontak lagi kerumah, dan kondisi Samuel mulai tenang kembali setelah mencoba meminum cairan karbol. Puji syukur kepada Tuhan yang senantiasa memberikan bimbingan rokhani untuk pengajaran yang luar biasa bagi anak-anak yang dikasihi-Nya. Haleluya – Puji Tuhan.

Pukul 12.15 Gideon kembali mengecek kerumah, mendapat informasi dari istrinya bahwa Samuel sekarang ini dalam kondisi baik-baik saja dan sedang tidur. Mengenai permulaannya ia mengatakan, “ Tadi pagi air bak di kamar mandi diberkati menjadi darah Tuhan Yesus Kristus, dan tidak lama kemudian Samuel mandi di situ, dan setelah selesai mandi terasa mendapat serangan “. Pengaruh kuasa kegelapan sudah masuk ke dalam tubuh Samuel, dan segera bermanifestasi ketika disiram dengan air yang sudah diberkati menjadi air urapan.

Jam 16.00 Samuel telepon dari rumah, menyampaikan kepada ayahnya bahwa ada serangan lagi dimana ada bau busuk menyerang. Gideon menyarankan agar lawan dengan darah Tuhan Yesus. Tengking bersama mamanya. Anaknya mengiyakan lalu telepon ditutup.

Tiga puluh menit kemudian istri Gideon telepon suaminya, mengatakan dengan suara penuh dengan kekhawatiran bahwa Samuel mendapat serangan, ia katakan :
“ Pah,.. Samuel mendapat serangan lagi “
“ Jangan lupa pintu keluar dikunci dengan baik “
“ Sudah, tetapi lari kebelakang rumah dan sekarang naik ke pohon sukun, keatas “
“ OK,.. papah segera pulang “ jawab Gideon dengan gusar sambil menutup telepon.

Setelah membereskan meja kerjanya, segera ke ruang khusus, berdoa kepada Tuhan memohon perlindungan baginya dan juga anaknya Samuel yang tengah terancam keselamatan fisiknya. Dalam kondisi yang sangat membahayakan.

Akhirnya Gideon bergegas pulang dengan rasa khawatir yang amat sangat luar biasa. Dia pacu motornya dengan senantiasa berdoa mohon keselamatan Samuel dan juga seisi rumah. Jakarta saat waktunya pulang kerja begitu macet menambah kekhawatiran Gideon. Terbayang bagaimana kondisi rumah saat ini. Banyak skenario muncul dalam benaknya. Seandainya begini, seandainya begitu dan masih banyak berkecamuk berbagai pemikiran muncul tanpa dia sadari. Jarak dari kantor kerumah yang 20 km terasa teramat panjang, dan demikian lama. Ingin rasanya segera tiba dirumah.

Namun tiba-tiba terusik firman Tuhan yang mengatakan, “ serahkanlah kekhawatiranmu kepada-Nya, karena Ia yang memelihara kamu “ baru ada damai sejahtera lagi di hati Gideon. Mulai ia bisa menyanyikan nyanyian puji-pujian, penyembahan, penyerahan diri total kepada Tuhan Yesus Kristus. Rencana Tuhan baginya, bagi anaknya, dan juga keluarganya pastilah yang terbaik, apapun kondisi sekarang ini. Gideon merasa terhibur dengan firman itu, hatinya menjadi damai kembali.

Sampai di rumah kira-kira pukul 18.30 ia dapati anaknya sudah turun dari pohon sukun. Puji syukur bagi Tuhan. Namun ketika masuk kamar dimana Samuel berada, darahnya terkesiap ketika menyaksikan pemandangan yang tidak diduganya sama sekali. Ia lihat tangan kanan Samuel memegang pisau Cutter dan siap digoreskan pada nadi tangan kirinya. Ayahnya membujuk perlahan agar menyerahkan pisau cutter yang membahayakan itu. Tetapi semakin ayahnya dekat semakin dekat pula cutter pada kulit tangannya. Akhirnya ayahnya berteriak dengan kuat, “ Didalam nama Yesus Kristus, saya perintahkan diam, !!,.. dan jangan bergerak !! “

Ajaib sekali kuasa Tuhan, nama Yesus sungguh sangat perkasa dan menggetarkan kuasa kegelapan apapun manifestasinya. Tangan yang telah siap menggores tangan kirinya, tiba-tiba lunglai tidak berdaya, serta tidak mengadakan perlawanan apapun ketika ayahnya mengambil pisau cutter yang dipegangnya. Puji Tuhan. Nama Yesus begitu luar biasa dan sangatlah perkasa serta ajaib.

Pisau berhasil diambil namun kuasa kegelapan masih nampak pada wajah Samuel. Gideon melihat banyak benda-benda tajam disekeliling tubuh anaknya. Ada gunting, obeng beberapa buah. Semuanya diamankan ketempat yang tidak mudah dijangkau Samuel.

Samuel nampak masih belum sadar, berjalan kian kemari, sambil dari mulutnya keluar kata-kata yang susah dipahami. Gideon beserta istrinya beberapa kali memberikan air urapan. Sebentar sadar menceritakan apa yang terjadi, tetapi begitu didengar pembicaraannya, bukan dari Samuel sehingga ditengking kembali. Berdoa lagi mohon hikmat surgawi, agar Tuhan sendiri yang menuntun suami istri di dalam menghadapi kuasa kegelapan di dalam diri anaknya. Tiba-tiba ia bangun berjalan melenggang-lenggok dan tangannya diangkat kedua-duanya sambil dari mulutnya, keluar kata-kata, cak,.. cak,.. ccak,.. dan seterusnya. Samuel menarikan tari kecak. Ditengking di dalam nama Tuhan Yesus, sadar kembali. Segera ceritakan apa yang ia alami. Tiba-tiba ingin ke kamar kecil. Pipis. Tetapi setelah pipis, berjalannya aneh, berlenggak-lenggok lagi. Ayahnya mendekatinya, malahan terdengar gaya bicara Samuel seperti orang bencong atau banci. Ia mengatakan dengan gaya genit, “ mas,.. mau kemana sih ? “ sambil tangannya menyentuh pundak ayahnya.

Ditengking lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus berkali-kali. Kembali sadar, menceritakan apa yang terjadi lagi. Tiba-tiba ia rebahkan tubuhnya dibangku panjang ruang tamu. Kakinya ditumpangkan dimeja, tangannya mulai menari-nari kecil. Perlahan bangun sambil menari tarian Jawa dengan lemah gemulai mengikuti irama nyanyian peperangan yang kami nyanyikan. Segera istri Samuel tumpang tangan di kepala Samuel sambil menengking di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Segera sadar, lalu melompat-lompat sambil tertawa-tawa. Ia kemasukan lagi. Ditengking lagi. Sadar kembali.

Kami lelah sehingga tiduran di lantai. Samuel juga lelah sehingga ia tiduran disamping ayahnya, tiba-tiba menarik-narik nafas memperdengarkan suara babi berulang-ulang, kemudian menarik kaki ayahnya akan digigitnya. Istri Gideon melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan Samuel sehingga menarik tubuh Samuel dengan kuat. Segera mereka menengking kuasa kegelapan didalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Drama penyerangan kuasa kegelapan berlangsung dengan dahsyat silih berganti, dan memakan waktu paling lama sejak munculnya serangan dari kuasa kegelapan. Sebentar hilang dan begitu cepat muncul serangan lagi. Beberapa nama disebut saat manifestasi, disebutkan nama Jsm. atasan Patrianto yang sudah lama teridentifikasi menggunakan kuasa kegelapan. Pnd. juga beberapa kali disebut-sebut. Grd. juga disebut termasuk kiriman dari negeri Belanda, Bandung dan beberapa nama lagi baik nama tempat maupun nama seseorang.

Kurang lebih ada 10 jenis kuasa kegelapan yang masuk kedalam tubuh Samuel hari itu. Peperangan berhenti sampai pukul 21.00 dari pukul 16.00. 5 jam non stop. Samuel membuat sketsa gambar bentuk mahluk-mahluk yang datang.

Saat serangan datang bisa bermacam-macam bentuk manifestasinya. Yang paling sering adalah bau busuk luar biasa, kemudian bau wangi juga sangat menyengat. Suara babi, tingkah laku bencong, tarian Jawa, tari kecak dari Bali, roh yang menyukai kakak sepupunya, Yesus palsu, roh kudus palsu, nubuat palsu, senyum palsu, gigitan, usaha menyakiti diri sendiri dengan menggunakan pisau cutter, keterangan palsu, perintah yang mengatas namakan roh kudus, suara binatang yang sangat mengganggu, usaha memecah belah keluarga, usaha memfitnah, tindakan merobek kertas yang berisi tulisan firman Tuhan, tuduhan terhadap nama-nama yang menggunakan dukun-dukun.

Dengan hikmat dari surgawi yang Gideon mohon dari Tuhan, maka selapis demi selapis, bisa membongkar kedok-kedok kepalsuan yang nampak seperti “ kebenaran “ . Sampai akhirnya Roh Kudus berkenan membongkar tuntas manisfestasi yang berasal dari kuasa kegelapan khususnya pada malam hari itu.

“ Nyanyian “ Samuel tidak perlu dicatat disini, karena memang tidak layak dicantumkan. Biarlah hanya Tuhan serta saksi hidup yang tahu apa yang dikatakannya.

Begitu ganas serangannya sampai kedua tangannya di ikat kebelakang.
Tubuh Samuel sudah mulai basah ketika serangan berhenti. Banyak air tercurah pada tubuhnya, dan juga minyak urapan, sehingga ia sempatkan mandi.

Luar biasa nama Yesus itu,.. satu nyawa diselamatkan,..
Ikuti terus kisahnya,….

Tuhan Yesus memberkati.

Tinggalkan komentar