j. Mengapa kursi ini ?,.

Kurang lebih pukul 06.00 Samuel baru bangun tidur, tetapi ketika mamanya melihat Samuel sudah bangun, meminta tidur saja lagi kalau masih mengantuk, karena kebaktiannya agak siang. Sementara itu ayahnya tengah sibuk dengan motor barunya sehingga lupa mengajak anak-anak untuk doa pagi. Sehingga akhirnya terjadilah seperti yang ibu Mike khawatirkan.

Saat Samuel bangun pagi dan tidak diajak doa bersama, saat itulah celah yang dipakai iblis untuk masuk. Samuel tetap bangun, kemudian mandi dan bersiap-siap ke gereja. Memang tidak ia katakan mau kegereja mana, tetapi ayahnya menduga ia pergi ke Tiberias Hero. Ternyata ketika ayahnya sampai ke Hero, ia tidak melihat Samuel. Akhirnya Wilbert memberikan nomor Hp. Samuel. Melalui Wartel, ayahnya coba menghubungi Samuel, dan Samuel menjelaskan bahwa pagi ini ia kebaktian di Grand Mall Kranji. Gideon merasa lega.

Tetapi ketika Gideon, Wilbert, Ragil, Stevanie., dan Yulia keluar Tiberias Hero, mereka mendapati Samuel termenung berdiri beberapa meter dari lokasi kebaktian. Setelah Gideon dekat dengan Samuel, ia coba menyapa ala kadarnya. Tetapi Gideon merasakan bahwa ia tidak sedang berbicara dengan Samuel anaknya. Jawabannya sangat asing di telinga ayahnya. Gideon menawarkan apakah mau ikut naik motor dengan ayahnya atau ikut dengan mamanya naik kendaraan umum, ia menjawab dengan bahasa tubuh yang artinya adalah ikut naik motor. Adik-adiknya mengalah.

Setengah perjalanan sampai kerumah, terjadi keanehan yang lain daripada yang lain. Tiba-tiba Samuel berteriak dengan keras sambil menunjuk ke arah suatu tempat diudara, ia katakana : “ Lihat,…. Lihat itu kerajaan Lucifer !,.. “

“ Apa,..! papa kurang jelas,.. ! “ jawab Gideon untuk meyakinkan

  pendengarannya.

“ Lihat,…. Lihat itu kerajaan Lucifer !! “ teriaknya lebih jelas.

“ Kamu siapa ? “ tanya Gideon seketika.

Jawaban Samuel tidak jelas, tetapi yang Gideon rasakan adalah bahwa kuasa kegelapan sudah menguasai Samuel. Ia kemudian memohon kepada Tuhan Yesus agar roh apapun di dalam diri Samuel di ikat di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Maka ketika sampai dirumah, Gideon merasa lega karena Tuhan sudah menyelamatkan dirinya dan Samuel sehingga tiba dirumah dengan tanpa cedera apapun. Kemudian ayahnya membuka pintu garasi, dan Samuel mengikutinya dari belakang. Samuel nampak kekamar dan berganti pakaian rumah, setelah itu merebahkan diri di kursi tamu. Belum satu menit ia rebahkan badannya tiba-tiba ia berkata, : “ Kenapa ini kursi,.. panas banget, ! “ katanya sambil mengubah posisi tubuhnya.

Tidak lama kemudian, kembali ia katakan, “ Lho,.. panas sekali nih kursi,.. diapakan ini kursi, wah,.. aduh,… panas banget ini kursi aduh,… “ lalu ia mengujat nama ibu Mike berkali-kali.

Gideon berdiri tidak jauh dari tempat dimana Samuel kelojotan kepanasan tanpa berbuat apapun kecuali berdiri dengan tenangnya sambil memperhatikan perilaku anaknya. Tiba-tiba untuk yang kesekian kalinya ia berteriak kepanasan, dan kembali menghujat ibu Mike. Gideon tetap diam dan diam. Tidak lakukan apa-apa. Kemudian dari mulut Samuel keluar teriakan panjang dan keras. Tetapi setelah itu Samuel sadar kembali. Ia seperti orang yang bangun tidur dan nampak bingung.

Samuel katakan, : “ Jam berapa nih pah, “

“ Setengah dua “ jawab ayahnya sambil memperhatikan Samuel.

“ Kok nggak kegereja ? “ tanya Samuel lagi.

“ Baru saja pulang “ jawab ayahnya apa adanya.

“ Kok Samuel nggak diajak ? “ Samuel protes karena merasa hari ini belum kegereja.

“ Apa yang kamu ingat ? “ ayahnya menguji.

“ Jam 06.00 Samuel bangun, diminta mama tidur lagi ya Samuel tidur lagi dan baru saja bangun “ jawab Samuel santai.

Gideon tertegun dengan kejadian ini. Tadi yang dibonceng diatas motor rohnya siapa ? Ia ingin kembali menguji, benarkah Samuel benar-benar tidak merasa sudah kegereja ?. Ketika di Hero ia meminta Samuel menyerahkan Hp.nya. Sehingga Hp.nya ada disimpan dikantong Gideon. Ia katakan, “ Sam,……. Hp. Papa mana ? “

“ Lho kan ada dimeja belajar, tadi malam Samuel chas baterrynya “

“ Benar begitu ? “

“ Lihat saja sendiri,.. kecuali ada yang memindahkan.” Jawabnya enteng.

Beberapa menit sebelumnya Hana telpon kerumah Samuel, dan Gideon yang menerimanya, ia sampaikan mengenai Samuel. Hana mengatakan bahwa ia bertemu Samuel di Grand Mall Bekasi. Tetapi saat berdoa Samuel hilang entah pergi kemana. Tetapi kemudian ada SMS yang masuk ke HP. Hana yang ternyata dari Samuel  mengatakan, “ Sampaikan ke papah, Samuel pergi dan tidak akan kembali “

“ Samuel ada dirumah dan sekarang ada di depan saya, tadi pulang bersama-sama dengan saya “ Gideon menjelaskan pada Hana.

“ Ach,.. dasar tuh anak ! “ komentar Hana di telpon.

“ Yang kau temui memang badan Samuel, tetapi rohnya bukan roh Samuel “

“ Roh siapa ? “

“ Masih dalam renungan “

Kurang lebih pukul 14.00 Gideon merasa mengantuk sekali. Sehingga ia bersiap diri istirahat. Baru saja merebahkan badan, Samuel datang meminta ongkos akan ke Balai Sarbini. Samuel mau mengikuti kebaktian disana bersama kawan-kawannya termasuk Rachel. Dia tetap merasa bahwa hari ini dia belum pergi ke gereja. Kemudian ayahnya mengatakan, :

“ Sebaiknya kamu tidak usah kesana sekarang, badanmu letih perlu istirahat “

“ Tetapi saya hari ini belum ke gereja “ jawab Samuel yang bersikeras akan ke Balai Sarbini.

“ Sekarang kau dengarkan imammu, !. Jangan berangkat, badanmu perlu istirahat sampaikan pada kawan-kawanmu bahwa kamu perlu istirahat “ ayahnya mencoba memberi nasehat.

“ Iya pah,.. “ akhirnya Samuel mengerti maksud ayahnya.

Kurang lebih pukul 18.00 Gideon bangun dari tidurnya. Ia merasa tubuhnya demikian segar. Beberapa kali menguap dan menyeka mata, sambil berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Di depan kamar mandi ia berpapasan dengan Yulia istrinya. Saat itulah istrinya mengatakan bahwa Samuel tetap pergi ke Balai Sarbini. “ Oh,.. Haleluya “ komentar suaminya pendek sambil terus ngeloyor ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian telepon berdering dan Samuel ingin berbicara dengan ayahnya. Ketika telpon diterima ayahnya, ia mengatakan bahwa sekarang ini ia masih ada di Balai Sarbini. Gideon sedikit lega mengetahui anaknya benar-benar ke Balai Sarbini untuk kebaktian.

Menjelang pukul 21.30 barulah Samuel bersama Rachel tergopoh-gopoh masuk ke rumah dengan berbagai cerita yang tidak diketahui ujungpangkalnya. Mereka nampak saling mencari pembenaran diri dan saling tuding satu dengan yang lain. Ayahnya hanya tersenyum melihat ulah mereka berdua. Akhirnya Rachel pamit pulang ke rumahnya, tetapi Gideon tergerak mengantar Rachel ke rumahnya mengingat waktu sudah cukup malam.

Dalam perjalanan mengantar Rachel ke rumah, ia banyak cerita mengenai apa yang Samuel lakukan selama mengikuti kebaktian di Balai Sarbini. Juga ketika terjadi perang dingin diantara mereka karena berbeda pendapat. Bagaimana Rachel menegur Samuel ketika sibuk dengan SMS justru saat itu sedang mendengarkan firman yang disampaikan melalui hambaNya. Samuel bisa menerima teguran Rachel, tetapi ketika teguran itu diulang-ulang terus, itulah yang membuat Samuel berang, kesal dan merasa risih. Dan itulah pangkal perang dingin itu demikian Rachel bercerita pada Gideon ayah Samuel.

Akhirnya sampailah ke rumah Rachel di salah satu rumah di bilangan Bukit Kencana. Bp. Yoseph ayahnya Rachel masih sibuk membantu anaknya dengan persiapan benda-benda aneh sebagai persyaratan sebagai siswa baru. Ya, tradisi kalau masuk menjadi siswa baru yang dikenal dengan MOS ( Masa Orientasi Siswa ).

Kurang lebih pukul 22.00 Ibu Mike datang ke rumah Bp. Yoseph setelah tahu bahwa Gideon ada dirumah Bp. Yoseph dan ingin bertemu. Beliau mengatakan bahwa baru saja selesai pelayanan. Beliau mengisahkan pelayanan hari ini. Manifestasi pada orang yang dilayani menggunakan bahasa Mandarin sehingga meminta suaminya menengking didalam bahasa Mandarin juga.

Tinggalkan komentar