b. Biarkan aku memilih

37Bertahun tahun Wilbert terlibat dalam pergumulan yang cukup sengit yang terjadi di tengah-tengah keluarganya. Waktu itu kakaknya yang bernama Samuel seringkali manifestasi kuasa kegelapan yang entah darimana datangnya. Datang dan pergi silih berganti. Tidak pandang itu malam, dini hari, sore bahkan disiang hari bolong kakaknya beberapa kali mengalami kesurupan.

Usia Wilbert waktu itu belum genap 13 tahun. Kurang beberapa bulan. Tetapi dalam usianya yang masih relatif muda sudah dihadapkan pada kondisi dimana peperangan rokhani terpampang didepan mata. Sebagai anak kedua dari pasangan Gideon dan Yulia, Wilbert merasa tersentuh dan sangat berkepentingan andil bagaimana caranya agar dirumah terjadi ketenteraman seperti semula.

Ia ikut berdoa saat kedua orangtuanya disibukkan dengan tengking menengking agar kuasa kegelapan lepas dari tubuh kakaknya. Ia terkadang ikut-ikutan pula menengking kuasa kegelapan. Bahkan dengan semangat menyanyikan nyanyian-nyanyian peperangan. Ketika kakaknya manifestasi kuasa kegelapan dan ayahnya pas tidak ada dirumah, ia membantu mamanya mengatasi kakaknya. Terkadang dengan mengikat kakaknya dengan selendang atau menindihi kakaknya agar tidak lari keluar rumah, terkadang hanya menelepon ayahnya memberitahukan keadaan kakaknya.

Hingga suatu ketika ia tidak lagi aktif digereja yang selama ini ia datang berkebaktian. Mengapa ? suatu ketika ayahnya bertanya.
“ Biarkan aku memilih “ jawab Wilbert
“ Apakah kamu sudah pikirkan baik-baik ? “ ayahnya kembali bertanya.
“ Sudah “ jawab Wlibert singkat.
“ Bukan karena ikut ikutan papa ? “
“ Tidak juga “
“ Kalau eyang kakung dan eyang putri marah kamu sudah siap ? “
“ Saya lebih takut pada Tuhan “
“ Nggak takut sama om’ dan pakde’mu ?”
“ Saya mau mencari perkenan Tuhan, bukan perkenan manusia “

Inilah langkah awal Wilbert mengisi kehidupan rokhaninya dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara yang berbeda dari yang selama ini dikenalnya. Ia mulai rasakan bahwa dekat dengan Tuhan itu ternyata sangat indah. Doa yang sungguh-sungguh yang keluar dari hati bisa membuat dirinya menangis. Saat setan-setan lari tunggang langgang karena nama Yesus Kristus membuat ia bangga bahwa Yesus yang sekarang dikenalnya bukanlah Tuhan yang jauh, tetapi Tuhan yang sangat dekat yang senantiasa memberikan pertolongan tepat pada waktunya.

Pada mulanya ketika ia melihat keadaan kakaknya, ia sangsikan kebenarannya. Ia sangsi apakah yang dialami kakaknya adalah benar demikian ?. Benarkah roh kakaknya diajak pergi ke gunung-gunung, kemudian lain waktu dibawa ke laut selatan dan ke tempat-tempat yang lain yang sangat tidak masuk akal. Dan pada kesempatan yang lain ia alami seperti yang kakaknya pernah alami, barulah ia percaya dan tidak sangsi lagi.

30Ketika usianya mencapai 13 tahun, Wilbert mempersiapkan diri ikut baptis selam. Kembali orang tuanya menguji atas tekatnya.
“ Kamu sudah pikirkan secara matang ? “
“ Sudah “
“ Siap hidup baru ? “
“ Siap “
“ Kalau eyang kakung dan eyang putri marah kamu sudah siap ? “
“ Saya mau mencari perkenan Tuhan, bukan perkenan manusia “

Demikianlah maka Wilbert semakin merasa dekat dengan Tuhan Yesus ketika ia sudah mengalami baptis selam. Ia tidak lagi pikirkan dua hari sebelum memberi dirinya dibaptis dimana menurut ayahnya ia manifestasi kuasa kegelapan. Secara mengagetkan memang Wlibert kemasukkan roh harimau dan beberapa jenis roh yang lain. Sampai ayahnya meminjam cambuk Tuhan Yesus Kristus untuk mematahkan kuasa kegelapan yang ada di tubuh Wilbert.

Tidak lama sesudah itu, ketika doa malam Wilbert mengalami suatu kejadian yang sangat luar biasa. Pertama kali dalam hidupnya mendengar suara yang demikian lembut dan enak sekali ditelinga yang mengaku sebagai Tuhan Yesus Kristus.

Waktu itu hari Senin, 9 Mei 2005 kurang lebih pukul 22.00 dalam rangkaian doa malam, Wilbert untuk yang pertama kali mengalami pengalaman Adikodrati yang sangat sulit sekali dipahami dengan akal kepikiran manusia, dan hanya bisa bermakna bila diserta dengan iman dan kecintaan akan kebenaran yang hakiki dihadapan Tuhan.
Bagaimana kisah perjalanan kehidupan Wilbert selanjutnya ?. Nantikan pemaparan selanjutnya.
Tuhan Yesus memberkati.

Tinggalkan komentar