d. Iblis,.. si penyesat.

Pukul 18.00 Gideon pulang dari tempat pekerjaan. Ia mendengar Samuel dengan lantang membaca Alkitab. Kemudian ia lihat Samuel nampak biasa-biasa saja.

Setelah Gideon membersihkan diri, ia ajak ngobrol istri dan anak-anaknya. Ia dengarkan kejadian sepanjang ia tidak ada dirumah. Kemudian Gideon membuka Alkitab, Wahyu 20:10 ( dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya ).

Diberikannya Alkitab itu untuk Samuel agar dibaca berulang-ulang, dan yang terjadi kemudian adalah, pemlesetan bacaan. Kata menyesatkan dibaca menyenangkan. Ayahnya sadar ada kuasa kegelapan yang mengganggu Samuel. Maka ia beserta dengan istrinya, tumpang tangan memberikan minyak urapan pada dahi Samuel menengking setan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Demikian berulang ulang. Sampai ketika diuji membaca Wahyu 20:10 benar dibacakan dengan baik. Dua tiga kali Samuel membaca dengan benar, kemudian pada bacaan yang kesekian, diplesetkan lagi. Ditengking lagi didalam nama Tuhan. Kejadian seperti ini terjadi berulang-ulang sampai berlangsung kurang lebih 1 jam non stop. Samuel terus didampingi ayah dan ibunya.

Gideon perhatikan fisik Samuel nampak lelah sekali. Jalannya gontai dan terhuyung-huyung. Kemudian ia tuntun anaknya ke kamar tidur untuk istirahat. Hari ini beberapa kali tubuhnya di ”pakai” kuasa kegelapan. Ia naik pohon sukun, menendang pintu, menguras air bak dll. Di kamar ia langsung tidur.

Belum setengah jam ia tidur, ia terbangun dan merasakan seluruh tubuhnya sakit semua. Ada rasa pegal disana sini. Kemudian ayah dan ibunya membasahi bagian tubuh tertentu dengan air yang telah diberkati untuk menguatkan fisik Samuel di dalam nama Tuhan Yesus. Sebentar kemudian Samuel bisa bangkit berdiri dan berjalan keruang tamu dengan baik. Haleluya Puji Tuhan.

Saat itu menjelang waktunya doa tidur. Samuel jalan mondar-mandir diruang tamu, tetapi jalannya tidak wajar. Nampak ada sesuatu ditelapak kakinya.
“ Ada apa dengan kakimu ? “ ayahnya menanyakan.
“ Ada paku nancap di kaki saya “ jawab Samuel dengan mimik menahan rasa sakit.

Gideon memanggil istrinya berdoa bersama mengeluarkan “paku” yang dirasakan anaknya. Menengking di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dan “ paku itu” segera dicabut
Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dan seketika itu Samuel bebas dari sakitnya.

Mereka mempersiapkan diri doa tidur. Mereka berdoa dengan posisi duduk melingkar, masing-masing bergandeng berpegangan tangan satu sama lain. Sebuah lingkaran yang tidak terputus.

Setelah doa malam selesai, tiba-tiba Samuel menghitung jari-jari kakinya. Semula tidak ada yang memperhatikan perilakunya. Mungkin hanya sekedar iseng menghitung jari. Tetapi ketika ia menghitung jari kaki kirinya selalu berakhir dengan angka 6, adik-adiknya protes, “ mas,!! jari mas Samuel ada 5 bukan 6 “ Kemudian Samuel menghitung dengan memegang jarinya. Ternyata setelah jari kelingking ia masih memegang jari lagi yang bagi mata biasa tidak nampak apapun. Tetapi Samuel rasakan bahwa disitu masih ada jari yang lain.

Gideon mengajak istrinya untuk mencabut “jari ke enam nya “. Mereka berdoa menyerahkan kedalam kekuasaan Tuhan, dan didalam nama Tuhan Yesus Kristus mereka mencabut jari yang ke enam. Samuel nampak kesakitan sejenak dengan menghentakkan kakinya menahan sakit. Kemudian Samuel menghitung jari kirinya. Dan sekarang jumlahnya 5.

Saat ia memperhatikan jari kaki kanannya, mulai menghitung. Jumlahnya ternyata ada 10. Ada tambahan jari 5 yang tidak kelihatan. Kemudian Gideon beserta istri berdoa kembali mencabut jari ”tambahan” di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kembali Samuel menghentakkan kakinya dengan kuat menahan rasa sakit. Tidak lama kemudian ia menghitung jumlah jari kakinya. Ada 5.

Saat ia memperhatikan kedua tanganya, Samuel lihat dan rasakan ada kuku yang nempel di kedua tangannya yang panjangnya kurang lebih 10 cm. Gideon dan istrinya segera mencabut “kuku” yang dimaksud didalam nama Tuhan Yesus. Dan seketika itu juga hilang, dan Samuel tidak lagi merasakan kuku-kuku palsunya.

Setelah itu Samuel menyeringai sambil kedua tangannya memegang rahang atas dan rahang bawahnya, ia mengatakan,
“ Ada gigi tambahan sih pah, dimulut Samuel “
Segera ayah dan ibunya menggunakan minyak urapan mencabut semua gigi yang berasal dari kuasa kegelapan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Seketika itu pula gigi tambahan hilang. Pulih kembali seperti sedia kala.

Tiba-tiba kedua ujung ibu jari kakinya bergerak teratur, bergetar dengan kuat tanpa bisa dihentikan. Samuel mengatakan, “ ada mahluk kecil berkepala manusia sedang berkasih-kasihan”. Kemudian Gideon dan istrinya memberikan minyak urapan pada kedua ibu jarinya, berdoa menengking didalam nama Tuhan agar roh setan di dalam ibu jarinya dikeluarkan dari tubuh anaknya. Seketika itu juga kedua kaki Samuel terhentak dengan cepat seiring dengan berhentinya gerakan yang berasal dari kuasa kegelapan. Haleluya terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus.

Kembali mereka melipat tangan berdoa mengucap syukur kehadirat Tuhan yang sangat mengasihi mereka, membimbing mereka, mengajarkan banyak hal pada mereka, menolong mereka dengan kasih-Nya. Tetapi ditengah-tengah doa ada hentakan kuat dua kali. Baru setelah selasai Samuel mengatakan ia sangat kaget ketika kedua pipinya ditampar mahluk yang tadinya ada di ujung ibu jari kakinya.

Gideon dan istrinya kembali memberikan minyak urapan pada kedua pipi anaknya agar luka akibat tamparan kuasa kegelapan menjadi sembuh di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Demikian padat “ acara “ hari Jumat yang boleh mereka alami. Tetapi satu hal yang mereka imani adalah, apa yang terjadi pasti di ijinkan oleh Tuhan. Segala gejolak sedahsyat apapun dari kuasa kegelapan pasti dikalahkan bila mereka bersama Yesus.
Pertolongan Tuhan Yesus Kristus tidak pernah terlambat sepersekian detikpun. Pengajaran Tuhan dari hari kehari selalu baru, meningkat dan beraneka ragam menambah perbendaharaan pengetahuan yang sangat luar biasa.

Dan yang demikian ini tidak mereka dapatkan dari sekolah manapun didunia ini. Inilah sekolah Ilahi yang langsung diajarkan oleh Tuhan Yesus pribadi. Dan saat teriakan pertolongan di sampaikan maka dengan cepat pasukan malaikat Sorgawi datang membantu dan mengambil alih peperangan. Sekalipun mereka tidak bisa melihat, tetapi mereka bisa merasakannya. Sama seperti angin tidak bisa terlihat namun bisa dirasakan. Dan karenanya mereka percaya.

Semakin seru,.. dan masih ada lanjutannya,..
Selamat mengikuti.

Tuhan Yesus memberkati.

Tinggalkan komentar