d. Kuasa Tuhan nyata,..

Alkitab mencatat mengenai tanda-tanda akhir zaman. Artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan berakhirnya kehidupan di bumi memiliki tanda-tanda. Baik tanda-tanda yang bersifat umum maupun secara khusus dan sangat khusus. Apa yang dahulu tertutup oleh karena materai yang hanya bisa dibuka pada akhir zaman, sekarang sudah banyak yang dibukakan Tuhan sekaligus membuktikan bahwa saat sekarang ini benar-benar berada dalam wilayah akhir dari rangkaian besar siklus kehidupan di bumi.

Hari Kamis, 2 Nopember 2006, Wilbert mengalami pengangkatan, dimana kali ini adalah kejadian yang ke 26, 27 dan 28.  Demikian penuturannya,

Kira-kira tengah hari ketika Roh Kudus memberitahu saya, agar  tidak sekolah selama 3 hari ( Kamis, Jum’at dan Sabtu ) berturut turut, tanggal 2,3 dan 4 Nopember 2006.

Saya menjadi heran dan kemudian bertanya kepada Tuhan :

” Tuhan apa maksud semua ini ? ”

Jawab Tuhan : ” Nanti kamu juga akan tahu ” dan Roh Kudus juga berkata bahwa jam 14.00 siang ini roh saya akan diangkat ke atas. Tentu yang kemudian saya lakukan adalah menguji, apakah ini benar-benar dari Tuhan atau bukan. Setelah pengujian dilakukan, terbukti bahwa yang berbicara adalah Roh Kudus.

Tepat seperti apa yang dikatakan-Nya, maka pada pukul 14.00 roh saya diangkat, dan cara pengangkatannya juga sama seperti pengangkatan roh saya yang ke 25. Tiba-tiba saya sudah berada di dalam sebuah bangunan yang pernah saya kunjungi, dan bangunannya terdiri dari emas. Kembali ke ruangan yang sama, dimana ada meja yang dibuat dari perak dan kursi yang dibuat dari emas, disudut meja terdapat seperti orang yang sedang duduk berjubah putih yang saya yakin Dia adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri dan wajah-Nya dilingkupi cahaya yang sangat terang, sehingga saya tidak dapat melihat wajah-Nya dan kemudian Ia berkata : ” Wilbert, silakan duduk ”

Jawabku : ” Ya, Tuhan ”

Setelah saya duduk, tidak lama kemudian saya dijamu malaikat. Saya diberikan piring yang berisi tulisan – tulisan Firman Allah dan cawan yang berisikan air. Setelah selesai Dia berkata : ” Silakan pulang ke tubuhmu  Wilbert ”

Saya menjawab sambil bertanya : ” Ya, Tuhan, tetapi mengapa secepat ini ? ”

Tuhan menjawab : ” Sekarang kembalilah ke tubuhmu ”

” Ya Tuhan ” jawabku.

Proses pengembalian roh saya, juga persis atau mirip seperti yang kemarin ( peristiwa ke 24 ), dan setelah sampai dirumah saya rasakan sukacita yang luar biasa.

Jum’at 3 Nopember 2006 pada pukul 14.00 kembali roh saya diangkat. Proses pengangkatannya juga sama seperti kemarin, dimana setelah diangkat saya kembali berada ditempat/bangunan yang sama. Dan kembali saya dijamu persis seperti kemarin. Disitu juga nampak Tuhan Yesus ditempat yang sama seperti kemarin. Para malaikat menjamu saya dengan menu yang sama. Setelah selesai saya bertanya kepada Tuhan : ” Tuhan, sesungguhnya apa arti pengangkatan ini ? ”

Jawab Tuhan : ” Nanti kamu juga akan tahu, sekarang kembalilah ke tubuhmu ”

Aku menjawab : ” Ya Tuhan ”

Saya kembali ke tubuh saya, dengan cara yang sama seperti kemarin. Setelah sampai, hanya ada sukacita yang saya rasakan.

Sabtu 4 Nopember 2006 pukul 12.30 kembali roh saya diangkat dengan cara persis seperti kemarin. Hanya tidak langsung di dalam bangunan, tetapi disebuah taman dimana Tuhan Yesus sedang berdiri. Ia menggunakan pakaian jubah putih dan kembali wajah-Nya dilingkupi cahaya yang sangat terang. Setelah saya berada di depan Tuhan Yesus, Tuhan  berkata : ” Sekarang sudah tiba saatnya kamu tahu mengapa kamu saya angkat. Saya mengangkat roh kamu dengan maksud menguji ketaatan mamamu, itu yang pertama. Yang kedua mengapa pengangkatan yang pertama dan kedua kamu dijamu malaikat ? ”

Saya menjawab : ” tidak tahu Tuhan ”

Tuhan berkata : ” Itu artinya, kamu harus melatih dirimu untuk melayani umat-Ku, karena jika kamu melayani dibumi, maka kamu akan dilayani disorga oleh para malaikat ”

Jawabku : ” tetapi melayani dimana, dan pelayanan apa ? ”

Tuhan berkata : ” kamu masih belum mengerti ? Artinya, kamu harus mengikuti ayahmu untuk pelayanan, kapanpun dan dimanapun, dengan tanda bahwa Aku mengijinkan engkau pergi kalau ada biayanya, tetapi jika tidak ada JANGAN ”

Jawabku : ” Ya, Tuhan aku mengerti tetapi sekolahku ? ”

Kata Tuhan : ” Karena kamarin Aku mengatakan kamu untuk melatih mamamu untuk melepas kamu dari sekolah ”

Jawabku : ” Ya, saya mengerti ”

Setelah kami selesai melakukan perbincangan, saya di ijinkan kembali ke tubuh saya, dan proses pengembaliannya juga sama seperti waktu kemarin. Setelah sampai di rumah, saya bertekad untuk melayani Tuhan dengan lebih sungguh seperti apa yang Tuhan katakan.  Halleluya.

Demikian rangkaian perjalanan adikodrati  Wilbert tiga hari berturut-turut.

Waktu terus dan terus bergerak, tanpa peduli apa yang akan terjadi. Gideon AS berulang kali merenungkan kejadian yang membuat manusia pertama jatuh kedalam dosa. Jelas sebenarnya kondisi manusia ketika belum jatuh dalam dosa. Serupa dan segambar dengan penciptanya. Ia dari debu tanah, memiliki  intelgensia yang tidak diragukan, dan diberikan roh Tuhan sehingga memiliki kuasa untuk tetap berada dalam kemuliaan Tuhan. Ia sebenarnya mampu mengatakan tidak pada iblis ketika ia dirayu oleh istrinya untuk makan buah pengetahuan baik dan buruk.

Kuasa untuk mengalahkan iblis, kuasa untuk mengalahkan dosa yang ada dalam dirinya tidak digunakannya sehingga akhirnya ia jatuh kedalam dosa. Itu yang membuat Tuhan menyesal telah menciptakan manusia.

Apakah manusia masa kini mau belajar dari kegagalan manusia yang pertama ? Jawabnya tentu berbeda-beda. Akan tetapi nyata demikian jelas di depan mata, demikian banyak manusia yang tidak berdaya melawan dosa, tidak kuasa melawan penyakit dan kelemahan, tidak berdaya melawan iblis dan perbuatannya. Dan akhirnya jatuh dan jatuh. Tuhan Yesus sang Juruselamat kembali menangisi umat manusia yang tidak lagi mau peduli panggilan Tuhan.

Sementara itu waktu terus merambat, Wilbert terbangun di tengah malam dari tidurnya yang lelap. Ia menuju kamar kecil untuk buang air kecil. Sementara ia dikamar mandi ia mendengar langkah orang berjalan di plafon. Suara itu beberapa kali sudah ia mendengar bahkan malam-malam sebelumnya. Pada mulanya ia tidak ambil peduli suara langkah siapa pada tengah malam begini. Akan tetapi ketika melihat cermin yang ada dikamar mandi, ia menjadi terheran-heran. Ia melihat di dalam cermin wajahnya aneh, karena yang terlihat bukan apa yang ia lakukan, tetapi gerakan yang tidak dia lakukan. Sadar dengan apa yang tengah terjadi di depan matanya, segera ia tengking di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Yang terjadi adalah sebuah goncangan pada cermin itu yang mengakibatkan beberapa sikat gigi jatuh ke lantai kamar mandi. Ia terkejut dengan kenyataan yang dihadapi, segera melihat kedalam cermin, ia tidak melihat wajahnya yang menegang tetapi justru melihat wajahnya sedang membuat gerakan yang menggoda. Kembali ditengking di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Segera terjadi reaksi dari permukaan cermin. Nampak lapisan mengelupas dari permukaan cermin dan jatuh menjadi gulungan. Segera di ambil dan diremas-remas dan dibuang di kloset, dan segera larut dan hancur. Aman, kembali tenang dan kemudian segera keluar dari toilet. Entah kenapa ia tidak langsung kembali tidur, tetapi justru ke ruang tamu. Ternyata karena tergelitik dengan suara langkah orang berjalan diatas plafon. Segera ketika ia duduk di kursi tamu ia tengking usir keluar langkah di plafon di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Yang terjadi kemudian adalah perpindahan suara. Kalau semula sangat jelas berjalan diatas eternit, kemudian berpindah ke permukaan bawah genteng yang terdengar seperti di sodok dari bawah tetapi dengan suara teratur. Dalam keadaan demikian ia merasa rohnya lepas dari tubuh jasmaninya. Segera ia meluncur keatas dan ia lihat pembuat suara yang misterius sedang membuat ulah.

” Kamu siapa ? ” tanya Wilbert

” Kamu mau kenalan atau mau mengusir saya ? ” jawab mahluk itu.

Ia tidak menanggapi jawaban mahluk itu, tetapi segera memperhatikan dengan seksama mahluk yang mirip kingkong dan seluruh tubuhnya berbulu. Kemudian mahluk itu menyerang Wilbert, tetapi karena ia juga dalam ujud roh, maka mahluk itu hanya mengenai ruang hampa. Segera ia bertanya kepada Tuhan bagaimana cara menghadapi mahluk itu. Tuhan menjawab agar ia memegang kepala mahluk itu. Segera mahluk itu kembali menyerang Wilbert, tetapi kali ini ia hadapi mahluk itu untuk memegang kepalanya. Tetapi mahluk itu segera mengibaskan kepalanya dari samping ke arah sebaliknya dan segera berubah menjadi seperti kepala kuda.

Terjadi pertarungan yang sengit di atas plafon, sampai masing-masing turun dan terus mengarah kearah jalan tol. Mahluk itu senantiasa menghindar ketika mau dipegang kepalanya oleh Wilbert. Sampai akhirnya kepala mahluk itu terpegang Wilbert. Dan mahluk itu langsung tidak berdaya, dan akhirnya diam tidak bergerak lagi. Wilbert bertanya kepada Tuhan : ” Tuhan, mau dikubur dimana mahluk ini malam-malam begini ? ”

Jawab Tuhan : ” Lihat dan perhatikan ”

Maka secara ajaib mahluk itu seperti terhisap kedalam bumi, lenyap tidak berbekas. Segera roh Wilbert kembali pulang dan melihat tubuh jasmaninya sedang tertidur pulas di kursi tamu. Obaja kemudian berkata kepada Tuhan : ” Tuhan, Engkau kan Tuhan yang Maha Kuasa, yang menciptakan dunia dan seisinya, kalau boleh saya mohon tubuh saya dipindahkan ke kamar tidur tanpa roh saya masuk kedalam tubuh saya ”. Kemudian roh Wilbert melihat tubuhnya bergerak-gerak dan tertatih-tatih berjalan menuju kekamar tidur.

Roh Wilbert kembali meminta sesuatu kepada Tuhan : ” Tuhan kan maha kuasa melakukan apa saja, lampu-lampu kan masih pada menyala boleh nggak saya mohon agar Tuhan mematikan lampu lampu ? ”. Kemudian roh Wilbert melihat Tuhan menggerakkan suatu benda seperti bola bekel yang memantul ke beberapa arah, dan dari pantulan demi pantulan mengarah pada saklar listrik sehingga lampu menjadi padam satu demi satu. Terakhir bola itu masuk ke toilet dan mengambang. Kemudian kembali roh Wilbert memohon : ” Tuhan, kalau bola itu mengambang di toilet kan bisa menjadi batu sandungan bagi keluarga saya, bagaimana ya Tuhan agar tidak menjadi batu sandungan, Engkau kan Tuhan yang Maha Kuasa ”. Maka secara ajaib Tuhan membuat bola itu tenggelam dan hanyut di dalam aliran toilet.

Kemudian Tuhan berkata : ” Wilbert banyak sekali permintaanmu hari ini, sekarang kamu saya perintahkan segera kembali ke tubuh kamu ”. Dan segera roh Wilbert kembali kedalam tubuhnya. Tetapi ia tidak segera tidur melainkan berjalan keruang tamu dan duduk di salah satu kursi tamu. Di dekat dia duduk ada seekor anjing yang setia namanya ” Mimi ”. Mimi memiliki kebiasaan menggaruk-garuk lantai bila ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Termasuk pada saat itu.

Dengan kedua kaki depannya si ” Mimi ” menggaruk-garuk salah satu kursi tamu di dekat Wilbert. Karena dikira mencari cicak yang bersembunyi maka kursi digeser agar cicaknya keluar, tetapi ternyata tidak ada apa-apa. Masih terus menggaruk dan akhirnya kursi diangkat dan ternyata ada batu hitam.

” Batu apa ini Tuhan ? ” tanya Wilbert

” Kamu lihat saja apa yang akan terjadi ” jawab Tuhan.

Kemudian dari batu hitam itu keluar sinar yang tidak terlampau terang, tetapi lama kelamaan terang itu semakin membesar.

” Ada apa ini Tuhan ? ” Wilbert kembali bertanya.

” Lihat dan tunggu apa yang akan terjadi ” Tuhan menjawab dengan sabar.

Wilbert terus menunggu sambil tetap memperhatikan batu yang keluar sinar yang semakin besar.

Satu jam sudah berlalu dan sinar dari batu itu terus membesar dan akhirnya batu itu kemudian meledak menjadi pecahan batu dengan ukuran yang lebih kecil. Dari pecahan batu tersebut juga keluar sinar yang semakin lama semakin terang kemudian menjadi pecah kembali dan masing – masing pecahan batu mengeluarkan sinar. Demikian kejadian itu terus berlangsung sampai batu itu menjadi serpihan yang kecil yang juga menyinarkan sinar yang terang. Namun satu demi satu sinar terang yang semula banyak menjadi padam secara bertahan, sampai akhirnya menyadi seonggok pasir di lantai.

” Apa maksud semua ini Tuhan ? ” Wilbert bertanya.

Kemudian Tuhan menjelaskan perihal batu hitam dan peristiwa yang mengikutinya. Tuhan berbicara mulai dari Abraham sebagai batu yang mula-mula bersinar. Kemudian keturunannya yaitu termasuk bangsa Yahudi merupakan batu-batu yang semula menjadi sinar yang terang, akan tetapi lama kelamaan tidak ada yang bisa terus bertahan, sampai mereka banyak yang menolak Tuhan Yesus sebagai Mesias.

Ketika Tuhan selesai menjelaskan, Wilbert berfikir bagaimana cara menyingkirkan batu yang sudah berubah menjadi pasir agar tidak menjadi batu sandungan dari saudara-saudaranya. Kemudian ia melihat kembali kebaikan Tuhan. Di atas meja tamu ada sisa susu di dalam sebuah cangkir plastik. Kemudian ia lihat meja tamu bergetar dan getarannya membuat gelas yang berisi sisa susu tumpah dan tumpahannya menjatuhi serbuk batu sehingga menjadi basah. Kemudian si ” Mimi ” menjilati tumpahan susu yang sudah bercampur dengan serbuk batu sampai bersih tidak tersisa.

Tinggalkan komentar