o. Multi Dimensi,..

Setelah pulang dari gereja, seperti biasa mengulas kejadian demi kejadian yang sudah dialami. Ujung-ujungnya adalah kekaguman yang luar biasa atas apa yang Tuhan ijinkan terjadi pada keluarga mereka. Suasana cukup santai, artinya tidak dalam keadaan yang tegang. Dalam suasana yang demikianpun tidak berarti bahwa Tuhan tidak ijinkan masuknya kuasa kegelapan. Sehingga sangatlah tepat bila dikatakan agar kita selalu waspada dan berjaga-jaga. Tidak pandang apakah waktunya sedang senang ataupun sedang susah.

Menjelang senja, Samuel tiba-tiba kembali manifestasi. Tatapan matanya sangat khas. Beberapa kali dipancing agar berbicara, tetapi tetap diam. Sampai akhirnya Gideon berinisiatif memberikan buku dan alat tulis sebagai alat komunikasi.

Dalam tulisan tangan Samuel ia menulis demikian,

“ Aku adalah roh bisu dan roh kebodohan dari kutuk nenek moyangmu. Ialah dari Pak Sem, Katini. Mereka berdua punya keluarga kawin cerai. Nah disitu ada yang cacat, yang dosa cabul, zinah, bercumbu, dan hawa nafsu birahi.

Dan kenapa anak ini sering kemasukan, soalnya ada kontak batin dengan istri Lucifer ( Nelly ) yang kemarin belum tuntas. Dari mata Nelly ada siluman ular dari adiknya Raden Doro. Istrinya Lucifer adalah Laura, Nelly. Dan penyebab yang lain mengapa anak ini sering kemasukan karena belum tuntas membereskan pikirannya, masih ada kutuk nenek moyangnya.

Aku adalah anaknya Nelly dan Suyati. Saya bisa masuk lewat pundak dan pikiran, dan lewat kontak batin. Saya mau bilang bahwa tubuh, jiwa dan roh Samuel mau dipakai Yesus. Saya buyutnya Raden Doro yang ke 25. PND itu adalah musuhmu. Dia mau mengambil perusahaan ditempat dimana kamu  kerja. Dukunnya adalah Albert, Sintasih, Ombing, Alfatar.

Ini sebagian yang ditulis melalui tangan Samuel. Apakah yang ditulis benar atau tidak, perlu pengujian lebih dahulu. Akan tetapi beberapa waktu kemudian Samuel dalam posisi terbaring dilantai sambil tidur-tiduran berbantalkan bantalnya sendiri, meronta, meregang dan berperilaku aneh. Gideon sempat terkejut sehingga secara naluri bergerak mendekati Samuel. Namun sebelum kaki melangkah, Wilbert mengedangkan tangan ke arah ayahnya sambil mengatakan, “ Tidak perlu, tunggu saja apa yang terjadi “

Gideon tidak jadi bergerak, tetap diam dan dengan seksama memperhatikan apa yang terjadi pada Samuel. Benar-benar fenomena yang lain dari biasanya. Samuel meronta-ronta seperti sedang berkelahi dengan mahluk yang tidak nampak. Samuel berteriak dengan keras diselingi dengan perkataan yang jelas bukan berasal dari Samuel. “ Awas,.. kamu Samuel,.. kurangajar kamu ya sekarang,.. Aduuhh  ach,…. Aduh sakiiiiit,…… awas kamu Samuel,.. nanti kalau kamu bertugas di Kebumen kamu ketemu saya lagi nanti ya,… aduuuuh,.. Accccccchhhhhhhh,….” Lalu Samuel nampak lunglai lemas tak berdaya.

“ Kenapa dia seperti itu Wilbert, ? “ tanya ayahnya perlahan.

“ Roh Kudus dalam diri Samuel mengadakan perlawanan terhadap kuasa kegelapan yang selama ini bercokol dalam tubuh Samuel. “ jawab Wilbert, perlahan juga.

“ Sudah selesai ? “ kembali ayahnya berbisik pada Wilbert.

“ Tunggu saja dulu “

Dan benar yang dikatakan Wilbert, Samuel kembali meregang, tangan menggelepar-gelepar seperti ayam dipotong, kepala terangkat keatas, sambil berteriak demikian kuat, “ Awas,…. Kamu Samuel, sekarang kamu kurang ajar sekali,. Aduuuuh,,, sakiiiiiiiit, sakit  sekali,… Aduhh,.. jangan pakai pedang roh,.. sakit sekali.” Kemudian Samuel bergulingan ke kanan dan kekiri sambil kedua tangan kanan dan kirinya menutup kedua telinga dan mulutnya terus berteriak kesakitan dan menghujat Samuel berulang-ulang. Dan tiba-tiba tubuh Samuel seperti terhempas dari ketinggian. Ia diam, lunglai dan suasana menjadi hening. Kembali Samuel sadar.

Sementara ayahnya berbincang dengan Wilbert, tentang fenomena yang ada didepan mata, Yulia dan Stevanie., tetap mendampingi Samuel. Samuel menggeliat beberapa kali dan menanyakan apa yang terjadi, dan mamanya berusaha menjelaskan apa yang dialami anaknya. Samuel kemudian minta Stevanie menginjak-injak punggungnya karena terasa sangat pegal. Walaupun semula agak ragu, adiknya. tetap lakukan permintaan Samuel.

Tanpa diduga Stevanie., beberapa kali ia berjalan maju mundur dipunggung kakaknya tiba-tiba Samuel berteriak kuat sekali sampai ia melompat ketakutan. Samuel kembali menggelepar dengan hebatnya, sambil mulutnya keluar hujatan yang ditujukan justru untuk Samuel, katanya :

“ Awas,…. Awas kamu Samuel,…. Kamu sudah menyakiti saya,… kurang ajar kamu Samuel, awas nanti kalau kamu bertugas di Kebumen, kamu akan saya hajar nanti,… aduuhhhh,…. Awas kamu Rio,… ingat,… nanti di Kebumen,… nanti,…. Acchhhh,….” Kemudian mendadak lunglai. Ia diam tetapi sebentar kemudian membuka mata. Kemudian duduk dan memeluk Stevanie., sambil mengatakan, “ Kamu takut ya adik,.. mas Samuel nggak apa-apa kok “

Kembali terjadi keheningan. Kemudian beberapa kali terjadi seperti itu. Dan tanpa ditengking, Samuel sadar dengan sendirinya. Ternyata dalam satu tubuh terjadi perebutan pengaruh antara Roh Kudus dan kuasa kegelapan. Samuel sudah membuktikan bahwa Roh yang ada dalam tubuhnya lebih kuat dari roh apapun didunia ini sehingga satu persatu roh yang semula bersembunyi di dalam tubuhnya terusik dan meninggalkan rumah lamanya setelah Roh Kudus semakin nyata tinggal di dalam tubuhnya.

Tinggalkan komentar