e. Toronto Blessing.

Senin, 2 Mei 2005. Saat itu Gideon pulang agar sore. Badan terasa letih dan mengantuk setelah kurang lebih 17 jam mengikuti “ training leadership “, yang dimulai jam 09.00 s/d 03.30 non stop, hanya diselingi makan dan cofie break beberapa kali.

Ketika anak-anak Gideon sudah berkumpul akan doa malam, Gideon mengatakan kepada Wilbert anak keduanya, agar tidak usah mengikuti doa bersama dengan berbagai nominasi gereja yang bertempat di Senayan. Gideon menjelaskan bahwa Bp. Pdt. Pariaji menghimbau kepada para jemaat Tiberias agar tidak menghadiri acara tersebut, karena dikhawatirkan ada unsur Toronto Blessing yang nimbrung masuk kesitu. Tetapi kalau sudah siap dengan kondisi itu ya terserah, tetapi sebaiknya tidak usah datang, demikian Gideon menjelaskan kepada anak-anaknya yang lain.

Akhirnya mereka memahami kekhawatiran Gembala Sidang GTI, dan menyatakan tidak akan mengikuti acara tersebut.

Selepas perbincangan itu kemudian seisi rumah mempersiapkan diri doa malam. Masing-masing mencari tempat yang sesuai. Beberapa roti perjamuan kudus dan minyak urapan disiapkan.

Nyanyian dipercayakan kepada Wilbert untuk memimpin puji-pujian, sedang doa secara bergantian Samuel, Yulia dan Gideon. Namun ketika nyanyian beberapa kali dinyanyikan, tiba-tiba Wilbert menyanyikan nyanyian peperangan. Akhirnya semua konsentrasi menghadapi serangan yang memang sangat terasa sekali. Gideon merasakan sekali kehadiran unsur kuasa kegelapan.

Wilbert di alam roh melihat didepan rumahnya muncul wajah-wajah yang jelek sekali saling berbincang mengatakan,
“ itu dia si rese Gideon, ayo kita matikan saja listrik dirumah ini “ dan yang diajak berbincang menjawab, “ mengapa tidak kita matikan semua ? “ Dan berbareng dengan itu listrik mati dilingkungan rumah mereka.

Suatu kondisi yang sulit diterima diakal sehat. Dan mereka yang sedang berdoa dirumah itu menyadari bahwa yang terjadi bukanlah suatu kebetulan, melainkan tangan-tangan yang berasal dari kuasa kegelapan yang melakukannya.

Maka sekalipun dalam gelap doa dan nyanyian peperangan lebih gencar lagi dinyatakan. Minyak urapan segera ambil bagian. Permohonan kepada Tuhan agar para malaikat menghidupkan listrik berkali-kali disampaikan, sampai kurang lebih 10 menit kemudian listrikpun kembali menyala. Puji syukur mereka naikkan kehadirat Tuhan yang tidak pernah meninggalkan mereka.

Dalam nyala listrik yang kembali normal, doa dan pujian semakin kuat dinyatakan. Bahasa roh, baik melalui Gideon, Samuel dan juga Wilbert, mengisi ruangan dengan sangat dominan. Samuel yang kembali duduk bersila meminta dengan bahasa tangan agar memberikan minyak urapan pada beberapa bagian tubuhnya.

Benar-benar menakjubkan, pada saat tangan yang sudah berlumuran minyak urapan dioleskan pada bagian tubuhnya, muncul reaksi penolakan dan ketika Gideon bertanya Samuel milik siapa, dari mulutnya meluncur kata, “ milik Lucifer “ Jelas bagi Gideon bahwa setan masih di tengah-tengah mereka maka kembali minyak urapan dioleskan pada bagian-bagian tubuh yang lain sambil menengking, mengusir di dalam nama Tuhan Yesus. Lantas nampak tatapan mata Samuel tidak lagi hampa, dan ketika diuji siapakah dia, Samuel dengan tegas mengatakan bahwa “ Samuel milik Yesus selamanya “. Samuel menolak iblis selamanya demikian tambahnya. Terpujilah nama Tuhan.

“ Toronto Blessing “ adalah roh tertawa yang berasal dari Toronto – Kanada – AS
Bpk. Pdt. Drs. Y. Pariaji berulang kali memberikan “ warning “ atau peringatan serangan roh – roh tertawa ini. Berulang kali dijelaskan bahwa dibalik roh tertawa adalah tuyul atau setan. Basis roh ini sebenarnya sudah dihancurkan, tetapi orang-orang yang menerima roh tertawa menyebar keseluruh dunia, termasuk Indonesia disinyalir berjumlah 2000 orang. Maka senantiasa diingatkan tetaplah waspada.

Minggu 8 Mei 2005 pada kebaktian ke 2 dipimpin oleh Pdt. D. Malangkay. Kembali di ingatkan serangan roh Toronto blessing yang mulai meraja lela. Disampaikan pula kesaksian beliau tentang adanya seorang wanita dari Surabaya yang mendapat serangan roh Toronto blessing justru pada perkumpulan sebuah gereja. Ketika mendapat urapan tiba-tiba muncul suara tertawa dari dalam telinganya yang membuat dia terus tertawa. Demikian terus menerus tertawa sampai suaminya kebingungan melihat istrinya terus menerus tertawa, apapun kegiatannya disertai dengan tertawa sampai lutut terasa sangat lemas.

Dalam kondisi demikian sang istri hampir dibawa ke ahli jiwa, tetapi itu tidak jadi dilakukan karena istrinya berkehendak ke Jakarta dan mengikuti kebaktian di BTC Bekasi. Dan ketika di BTC kebaktian dipimpin oleh Pdt. Y. Pariaji dan beberapa pendeta yang membantunya, diadakan pelepasan dan akhirnya terbebas dari roh tertawa.

Minggu sorenya Samuel mengikuti ayahnya mulai melibatkan diri dalam bisnis ayahnya yang baru. Sedikit demi sedikit ayahnya ingin bentuk anaknya agar mandiri khususnya dalam bisnis yang mereka geluti.

Kemudian apa yang terjadi setelah mereka pulang pada malam harinya ? Sangat spektakuler bagi mereka. Apa yang mereka dengar ketika kebaktian pagi harinya khususnya mengenai Toronto belessing atau roh tertawa-tawa, mereka alami sendiri.

Rangkaian kejadiannya demikian.
Dalam perjalanan pulang menyusuri jalan-jalan yang masih ramai lalu lalang kendaraan bermotor dan juga pengguna jalan yang lain, melalui pinggiran kota yang penuh dengan bebatuan, melewati sederetan gundukan yang kalau sempat diperhatikan adalah kuburan dengan deretan batu nisannya. Samuel yang dibonceng motor oleh ayahnya tertawa-tawa tanpa sebab yang layak ditertawakan. Roda motor masuk lubang sedikit tertawa – tawa. Mengerem sedikit mendadak tertawa-tawa. Dan sekalipun jalan motor tetap tenang juga tertawa. Akhirnya ayahnya tergelitik juga untuk bertanya.

“ Mengapa kamu tertawa ? “ tanya ayahnya ingin tahu.
“ Saya juga tidak tahu apa yang saya tertawakan “
“ Apa yang kamu rasakan ! “
“ Ada suara tertawa ditelinga, sangat lucu dan membuat saya maunya tertawa terus
sulit dihentikan “
“ Tengking dalam nama Tuhan Yesus ! “ sahut ayahnya yang segera menyadari
bahwa anaknya mendapat serangan Roh Toronto Blessing atau roh tertawa.
“ Sudah, tetapi mereka muncul terus ! “ jawab Samuel disela-sela tertawanya.

Gideon akhirnya tetap diam dan segera memacu motornya pulang ke rumah.
Sesampai dirumah, Samuel masih terus tertawa-tawa, sampai Yulia, mamanya Samuel terheran-heran melihat ia berperilaku demikian, demikian juga adik-adiknya.

“ Samuel kenapa pah,. ! “ tanya Yulia pada suaminya yang berdiri mematung
memperhatikan anak pertamanya.
“ Toronto Blessing !” jawab suaminya singkat.
“ Oh,.. “ desah Yulia tertahan.

Segera Gideon mempersiapkan diri “ perang besar “ dengan Toronto blessing.
Dikumpulkannya anak-anaknya yang lain, sementara Samuel terus tertawa-tawa di kamar mandi, dalam aktivitas apapun yang dilakukan tetap dalam kondisi tertawa-tawa.

Gideon memulai duduk di ikuti istri dan anak-anaknya yang lain. Membentuk sebuah lingkaran, ditengah-tengah lingkaran tersedia roti perjamuan kudus, anggur perjamuan dan juga minya zaitun sebagai minyak urapan. Tanpa mereka duga Samuel ternyata ikut bergabung di sela-sela lingkaran.

Lantas Gideon meminta Samuel memimpin pujian sekaligus menguji roh apakah yang ada di dalam diri Samuel. Tetapi saat berdoa memohon kekudusan, ternyata tidak bisa melanjutkan doanya karena terpotong dengan gelak tawanya yang sulit sekali dihentikan. Sebagai imam keluarga Gideon segera ambil alih nyanyian dan menyerahkan kepada Wilbert adiknya dan juga Yulia. Mulai mengalir nyanyian peperangan. Awalnya tidak terlalu keras, kemudian menghentak keras menghalau, menghancurkan dan mengusir keluar kuasa kegelapan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Minyak urapan mulai membasahi tubuh Samuel, tetapi tetap saja tertawa-tawa dengan mata terpejam.

Dengan berbagai cara seperti yang pernah Gideon lakukan kalau mengusir kuasa kegelapan tetap tidak mempengaruhi keadaan, sampai Samuel berguling-guling dilantai tetap masih sambil tertawa-tawa tidak ada henti-hentinya. Akhirnya Gideon secara khusus memohon ampun atas kesalahan mereka sekeluarga, memohon hikmat dan marifat atau pengertian untuk menghadapi roh tertawa.

Kurang lebih 30 menit berlalu, seperti tertuntun oleh sesuatu yang Gideon yakni dari Roh Kudus, Gideon menuangkan minyak urapan keliang telinga kanan dan kiri Samuel. Reaksi setelah itu sungguh sangat menakjubkan. Demikian luar biasa kebesaran Tuhan. Samuel menutup kedua telinga dengan kedua telapak tangannya sambil meraung-raung kesakitan dan berusaha mengeluarkan minyak urapan yang sudah ada didalam liang telinganya. Kira-kira sepuluh menit kemudian ada gerakan menghentak dua kali terlihat dengan jelas, dan sesudah itu Samuel nampak lunglai lemas tak berdaya. Nampak sangat lelah. Akhirnya iapun sadar.

Apa yang terjadi pada dirinya ? Kembali yang ia tahu adalah saat akan mendapat serangan dan sesudah mendapat serangan, selebihnya ia tidak tahu dan tidak ingat apa yang terjadi atas dirinya. Terpujilah nama Tuhan. Haleluya. Tuhan tidak pernah terlambat memberikan pertolongan sepanjang senantiasa menjaga kekudusan hidup.

Mari,.. teruskan kisah ini.

Tuhan Yesus memberkati.

5 Tanggapan

  1. […] Untuk lebih dalam mengetahui apa itu Toronto Blessing,. silahkan KLIK DISINI […]

  2. […] Untuk lebih dalam mengetahui apa itu Toronto Blessing,. silahkan KLIK DISINI […]

  3. Coba dipertimbangkan dulu bro,.
    krn mungkin jga tawa itu bisa dikatakn HOLLY LAUGHTER,..

  4. ketika para murid pertama kali terima Roh Kudus, mrk jg disindir oleh orang2 bahwa mrk mabuk … so manifestasi Tuhan bs dlm bentuk apapun, yg penting lihat buahnya … jd jgn pernah men”judge” org yg trima lawatan Tuhan … lbh baik kt koreksi diri dan lbh intim dgn Tuhan.

    • Memang yang paling penting adalah buah-buah rohnya. Justru karena itulah penulis mencoba mengajak para pembaca untuk menilai segala sesuatu dari berbagai aspek, bukan dalam pandangan yang sempit.

Tinggalkan komentar