j. Mereka belum siap,..

Malam kian larut bahkan sudah menjelang pagi ketika Gideon AS kembali menoreh beberapa kata dan juga ungkapan yang akhir-akhir ini di alaminya. Termasuk yang dialami ketika menjadi USHER pada acara doa pemulihan bangsa Indonesia yang diadakan 24, 25 dan 26 Maret ’06 di Pantai Carnaval Ancol  – Jakarta Utara yang dipimpin oleh Benny Hinn.

Catatan sekilas mengenai KKR Benny Hinn. Hari pertama. Ketika itu Benny Hinn belum memasuki mimbar podium raksasa dan memimpin acara, ketika masih dipandu pembawa acara/MC, ketika masuk dalam pujian dan penyembahan, ketika mengundang kehadiran Roh Kudus, ketika mereka yang sudah datang tenggelam dalam penyerahan diri kepada tuntunan Roh Kudus, ketika urapan Roh Kudus mulai menyelimuti mereka yang sudah menata diri, menata hati dengan baik, ada beberapa orang yang mendapatkan karunia penglihatan, mereka melihat bagaimana lidah – lidah api menyambar dengan cepat kepada beberapa orang yang sakit. Spontan ada tiga orang disembuhkan secara ajaib. 

Apalagi ketika KKR berlangsung dengan sangat dahsyat, Tuhan jamah banyak orang sakit, sehingga mereka mengalami kesembuhan secara adikodrati, secara ajaib. Yang lumpuh berjalan, yang tuli mendengar, yang kanker disembuhkan,  dan masih banyak lagi yang dijamah Tuhan sehingga mengalami sembuh secara ajaib.  Ketika mereka datang dalam keadaan tak berdaya sehingga mereka menggunakan brankard, kursi roda, dan tongkat akhirnya alat bantu itu tidak lagi dipergunakan.

Mereka yang datang banyak dari luar daerah termasuk Irian, Sumatera, Kalimantan, Bandung bahkan dari luar negeri tidak mau mensia-siakan kesempatan emas. Ada yang disembuhkan diantaranya berasal dari Singapura. Hari pertama yang datang di arena pantai Carnaval diperkirakan tidak kurang dari 450.000 orang. Termasuk kehadiran pejabat pemerintah dan tamu undangan khusus dari perwakilan agama yang lain.

Hari kedua, diberitakan oleh Panitia KKR bahwa ketika hari pertama ada peserta yang merelay HPnya untuk disiarkan di Menado, yang terjadi adalah tiga orang sakit yang mendengarkan KKR disembuhkan Tuhan secara ajaib. Seperti hari pertama, maka pada hari ke dua yang mengalami kesembuhan secara luar biasa juga banyak.

Satu demi satu mereka memberikan kesaksian di podium besar, bagaimana Tuhan menjamah mereka sehingga saat itu juga terbebas dari sakit yang mereka derita selama ini. Ada yang sudah 7 tahun tidak bisa berjalan. Ada yang sudah 1 bulan dirawat di rumah sakit dengan senantiasa menggunakan Oksigen agar bisa bernafas, saat itu juga ketika Tuhan jamah, pulihlah dia sehingga tidak lagi memerlukan Oksigen. Dan banyak lagi kesaksian yang sangat luar biasa, sampai seorang wanita muda melantumkan suaranya untuk memuji Tuhan, ia bersyukur Tuhan sudah jamah dia sehingga ia dipulihkan dari penyakit yang selama ini menggerogotinya.

Hari ketiga atau hari terakhir, mereka yang datang jauh lebih banyak dibandingkan dengan hari pertama dan hari kedua. Kalau hari pertama diperkirakan Panitia yang datang  kurang lebih 450.000 orang, hari kedua kurang lebih 550.000 orang dan pada hari ketiga diperkirakan mencapai 1 juta orang memadati lapangan yang kurang nyaman, karena becek dan terdapat genangan air yang cukup mengganggu.

Walaupun demikian tidak mengurangi sukacita mereka khususnya mereka yang mengalami kesembuhan. Di hari ketiga ini bahkan ada yang datang dari India dan mengalami mukjizat. Seorang anak berusia kira-kira 7 tahun buta sejak lahir. Tuhan jamah dia sehingga bisa melihat dan mengikuti Benny Hinn yang berjalan di depannya. Gemuruh sorak sore peserta meneriakkan Halleluya.

Ada juga yang datang dari Singapura dan dari Australia. Dan mereka mengalami pemulihan secara luar biasa. Bahkan penyanyi senior Melki Guslow termasuk mereka yang mengalami pemulihan kesehatan. Kita tahu bahwa Melki Guslow adalah salah satu korban bom malam natal beberapa tahun yang lalu. Ia datang memberikan kesaksian yang luar biasa, kemudian dilanjutkan dengan lantuman pujian yang indah bagi Tuhan Yesus Kristus. Hari terakhir benar-benar penuh dengan sukacita besar melanda para peserta, sekalipun mereka banyak yang duduk di tanah basah beralaskan plastic dan benda-benda yang sejenisnya.

Mukijizat terbukti masih berlangsung. Kuasa Tuhan tidak berubah, baik dahulu sekarang dan yang akan datang. Yesus yang dahulu sanggup menyembuhkan orang-orang sakit, Yesus yang sekarangpun adalah masih tetap Yesus yang sama yang kuasanya tidak pernah berubah bahkan sampai selama-lamanya.

Yang menarik dari Benny Hinn adalah ketika akan mengakhiri setiap kebaktian. Ia katakan bahwa yang utama dan terutama bukanlah kesembuhan secara fisik, yang sakit menjadi sembuh. Namun yang jauh lebih penting adalah kehadiran Tuhan Yesus di dalam hidup manusia. Pengenalan dan pengakuan siapakah Tuhan Yesus yang sudah menyembuhkan mereka.  Benny Hinn menuntun para peserta KKR untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Itulah sekelumit mengenai KKR Benny Hinn.

Setelah acara hari ke tiga usai, Gideon AS pulang bersama Samuel R, ada hal yang sepertinya tidak berarti apa-apa namun ternyata nampak adanya usaha dari kuasa kegelapan untuk mencoba mengganggu. Ketika Gideon AS sampai ke tempat parkir motor, helmnya ternyata milik orang lain yang bertengger di sepeda motor. Dan helm milik mereka tidak nampak disitu. Sepertinya ada unsur kesengajaan menukar helm. Semula Gideon AS tidak mau menggunakan helm yang bukan miliknya, namun ketika tidak ada pilihan lain kecuali menggunakan helm yang ada itu maka diambil juga dan dipakai Samuel R.

Sampai Cempaka Putih Gideon AS sengaja berhenti untuk memberikan makanan kepada Samuel R, karena ia katakan bahwa perutnya lapar sekali. Ketika itulah Gideon AS merasakan bahwa ada sesuatu yang nggak beres menimpa Samuel R anaknya. Perasaan itu disimpan di hati, bahkan dengan sengaja Gideon AS memberi kesempatan kepada Samuel R untuk bergantian membawa motor, dan Gideon AS di bonceng di belakang. Itu sengaja dilakukan karena Gideon AS sangat yakin dan percaya bahwa perlindungan Tuhan sangat sempurna. Dan terbukti memang perlindungan Tuhan kepada mereka berdua. Kurang lebih pukul 23.00 sampailah mereka di rumah dengan selamat, tanpa ada gangguan apapun di tengah jalan.

Ketika Gideon AS masuk rumah, Samuel R ternyata tidak terus masuk, tetapi tetap diluar rumah tidak mau masuk dan bersikap aneh. Tatapannya sayu dan sikapnya begitu dingin. Beberapa kali helm di tatap tajam dan mulut komat-kamit entah apa yang dikatakannya. Yulia P melihat yang dilakukan Samuel R dan mengajaknya masuk rumah, namun Samuel R tetap diam dan bahkan dalam posisi akan membuang helm.

“ Samuel R, ayo masuk “ teriak Yulia P pada anaknya. Samuel R tetap diam dan mematung.

Gideon AS kembali kedepan rumah ketika ia tahu Samuel R tidak juga segera masuk  rumah. Pasti ada sesuatu yang nggak beres demikian pikirnya. Ia segera gandeng anaknya dan membawa masuk kedalam rumah. Samuel R menurut saja ketika diajak masuk, dan segera menghempaskan tubuhnya dikursi tamu, dan,…., langsung tidak sadarkan diri.

“ Wah perang kita “ kata Wilbert sambil memasang pengaman.

“ Kita lihat saja “ jawab Gideon AS sambil melepaskan sepatu yang sangat kotor.

Ternyata Samuel R segera menggerakkan tangannya membuat gerakan mencabut sesuatu dari kepalanya beberapa kali. Dan tidak lama kemudian ia sadar dan mengatakan :

“ Wah, pah ternyata sengaja helm kita ditukar. Beberapa paku di taruh di helm dan masuk ke kepala

  Samuel R, tetapi semuanya sudah bisa dicabut “

“ Ya sudah urapi saja dengan minyak urapan “ kata Gideon AS tenang.  Wilbert segera mengurapi helm

  itu dengan minyak urapan, demikian juga dengan Yulia P.

“ Wah bener pah, ada isinya “ komentar Yulia P sambil tersenyum.

“ Kok tahu ! “ Tanya suaminya spontan.

“ Waktu di urapi tadi ada teriakan panas,.. panas,… “ jawab Yulia P.  Peperanganpun usai.

Demikianlah,.. Tuhan demikian baik, sangat baik dan teramat baik. Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus. Hidup bersama Yesus memang sangat indah dan menakjubkan.  Bahkan ketika pulang KKR-pun Tuhan berkenan menguji keluarga Gideon AS. Dan ketika tetap menyadari bahwa Roh yang ada didalam diri kita lebih besar dan lebih kuat dari roh apapun di dunia ini, maka tidak ada alasan untuk takut menghadapi serangan gangguan kuasa kegelapan dalam bentuk apapun dan kapanpun. Apalagi ketika ingat peringatan Tuhan Yesus agar kita senantiasa Waspada dan tetap berjaga-jaga.

Dalam pada itu waktu masih belum terlalu malam, Gideon AS mengumpulkan anggota keluarga, guna doa malam dan membicarakan serta merenungkan kebaikan-kebaikan Tuhan kepada keluarga mereka selama ini.  Sesudah itu Gideon AS membuka komunikasi timbal balik khusus mengenai kondisi keuangan keluarga. Ia coba memberikan pengertian mengapa keuangan keluarga saat ini menjadi demikian terpuruk justru ketika mereka mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus.

Suatu kali se usai pujian dan penyembahan, Gideon AS meminta kepada Wilbert agar bertanya kepada Roh Kudus, apa sebenarnya yang terjadi atas keluarga ini sehingga ekonomi keluarga justru semakin memprihatinkan. Dan segera Wilbert bertanya dengan sungguh-sungguh kepada Roh Kudus.

“ Belum waktunya Tuhan “ jawab Wilbert ketika ayahnya bertanya tentang jawaban Roh Kudus.

“ Apakah ada factor penghalang ? “ Gideon AS berusaha mencari tahu.

“ Belum semuanya siap menerima berkat Tuhan “  Wilbert menjelaskan.

“ Bisa sebutkan siapa yang belum siap ? “

“ Anak-anak papah belum siap diberkati “

Beberapa hari sebelumnya Gideon AS menjelaskan kepada anak-anaknya, perihal berkat. Ia katakan bahwa ia lebih senang hidup menderita, sengsara tetapi masuk sorga, dari pada berkelimpahan harta dunia tetapi akhirnya masuk neraka. Ia justru tidak mau ketika berkat sudah Tuhan turunkan pada keluarga mereka, justru akan membuat mereka jatuh dalam dosa. Sehingga panjang lebar Gideon AS sampaikan bahwa biarlah mereka siap lebih dahulu ditempa, di bentuk Tuhan agar menjadi bejana kemuliaan bagi Tuhan. Banyak contoh di dalam Alkitab, bagaimana ketika orang diberkati Tuhan justru tidak menjamin dirinya tetap setia dan tetap taat pada Tuhan. Raja Salomo adalah salah satu contohnya.

Hidup itu demikian indah Gideon AS rasakan ketika ia sandarkan sepenuhnya kehidupannya kepada Tuhan saja. Berkali-kali ia katakan pada Yulia P istrinya, betapa mereka sangat beruntung memiliki Yesus yang sangat luar biasa, yang sangat baik dan yang senantiasa membimbing mereka melalui berbagai persoalan yang di hadapkan pada keluarga mereka.  Bukan saja mereka mengalami penempaan melalui peristiwa peperangan alam roh, tetapi juga penempaan melalui per ekonomian.

Tidak mudah memberikan pengetian kepada anak-anak mereka tentang pentingnya penyerahan total ke-pada Tuhan, kemudian juga mengenai hidup dalam kekudusan, lantas mengenai usaha untuk mengalahkan keinginan daging serta upaya maksimal bagaimana agar dalam hidupnya ada buah-buah roh. Sekalipun tidak mudah, namun Gideon AS bersama Yulia P tidak habis-habisnya mengingatkan dan terus mengingatkan kepada anak-anak mereka agar senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang demikian baik kepada keluarga mereka, dalam kondisi apapun.

Firman Tuhan sangat jelas dan mudah dipahami bagaimana agar hidup senantiasa ada di dalam kekudusan, apa itu buah-buah roh dan juga buah kedagingan. Muara masing-masing buah itu Gideon AS coba jelaskan agar mudah mereka pahami.

Benarkah Firman Tuhan mudah dimengerti dan dipahami ?  Jawabannya adalah tergantung pribadi masing-masing. Adakah kerinduan untuk mengerti kebenaran Ilahi ? Kalau jawabannya adalah ya, maka Tuhan sendiri yang akan menyingkapkannya. Kalau ada kerinduan tetapi belum juga memahami dengan baik, mintalah kepada yang memiliki rahasia, yaitu Tuhan Yesus Kristus, maka Ia yang adalah Allah yang mengenal setiap manusia jauh melihat kesungguhan hati pasti tidak akan pernah membuat kecewa milik-Nya yang rindu. Namun ada saat dimana Tuhan lebih dahulu menguji hati mereka yang dikasihi-Nya.

Sementara Gideon AS menjelaskan sekelumit sikap hati, Yulia P perlahan namun pasti mengangguk angguk sambil memperhatikan anak-anaknya yang nampak mulai mengantuk. Pada kesempatan itu pula Gideon AS sampaikan betapa baiknya Tuhan kepada mereka. Tuhan Yesus tahu yang terbaik untuk anak-anak-Nya, misalnya ketika Gideon AS memohon agar diberikan karunia melihat alam roh, mendengar suara alam roh, ternyata sampai detik ini Tuhan tidak memberikan kepadanya. Justru karena itu Gideon AS sangat berterima kasih kepada Tuhan, sebab andaikan Tuhan memberikan apa yang dimintanya ketika itu, maka ia akan senantiasa disibukkan dengan penengkingan, karena ternyata dimana-mana senantiasa bermunculan gambaran dunia roh lengkap dengan segala macam atributnya.

Hal yang sama ketika meminta berkat Tuhan secara jasmani. Tuhan akan tahan dahulu berkat-berkat itu sebelum benar-benar siap. Semula memang membuat hati gelisah dan penuh dengan perasaan khawatir, namun ketika disadari bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk anak-anakNya tepat pada waktunya, justru membuat mereka terpacu untuk berusaha hidup kudus, hidup menyenangkan hati Tuhan, mencari perkenan Tuhan, mencari wajah Tuhan, mencari kebenaran Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan yang ada. Agar ketika menerima berkat jasmani tidak membuat jatuh kedalam dosa, tidak membuat jauh dari Tuhan dan kasih-Nya. Sebaliknya justru dengan berkat jasmani itulah akan semakin luar biasa mencari kebenaran dan wajah Tuhan serta semakin dekat dengan Tuhan Yesus Kristus.

Tinggalkan komentar